Ini yang Dilakukan 6 Bank Sentral Jika Inggris Keluar UE
- Reuters/Neil Hall
VIVA.co.id – Referendum di Inggris terkait keanggotaannya di Uni Eropa masih terus berlangsung. Jajak pendapat yang dijadwalkan akan diumumkan hasilnya Kamis waktu setempat masih belum bisa diprediksi, meskipun banyak dukungan untuk Inggris tetap di UE.
Banyak pihak memperhatikan apa saja skenario yang akan terjadi pada perekonomian khususnya di kawasan tersebut jika Britan Exit (Brexit) benar-benar terjadi
Dilansir dari Business Insider, Jumat 24 Juni 2015 menunjukan beberapa perkiraan suram. HSBC misalnya memperkirakan, jika Brexit terjadi, mata uang Inggris poundsterling akan anjlok paling tidak 15 persen terhadap dolar AS.
Pertumbuhan domestik bruto (PDB) Inggris diperkirakan juga akan anjlok sampai 1,5 persen lebih rendah tahun depan.
Guna mengantisipasi dampak sistemik yang terjadi dunia internasional, bank sentral di seluruh dunia juga akan dipaksa untuk campur tangan untuk membuat tenang pasar dengan bauran kebijakan. Berikut ini adalah analis dari Barclays, melihat apa yang akan dilakukan beberapa bank sentral khususnya di kawasan Eropa.
1.Bank of England (BoE) diproyeksi akan memangkas suku bunga hingga nol persen
BoE diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya yang saat ini 50 basis poin menjadi nol, dan menyebarkan program pelonggaran moneter baru untuk menenangkan pasar
2. Bank Sentral Eropa (ECB) diproyeksi akan mengeluarkan program likuiditas darurat
Banyak pihak berharap bahwa ECB bisa menjadi pahlawan guna menyelamatkan kawasan ketika kemungkinan terbutuk Brexit terjadi. ECB diperkirakan juga sudah menyiapkan langkah-langkah agar likuiditas keuangan di kawasan stabil merespon goncangan tersebut.
Salah satunya dengan kemungkinan akan melakukan perjanjian swap dengan bank sentral lainnya.
3. Frederal Reserve AS (Fed) diperkirakan akan menunda kenaikan suku bunganya.
Pernyataan Fed minggu ini terkait dengan perbaikan data pasar tenaga kerja di negara tersebut, menunjukan sinya kenaikan suku bunga akan dilakukan.
Namun meskipun tidak menyampaikannya secara eksplisit, ada kemungkinan Fed menunggu hasil dari referendum tersebut untuk menentukan langkah kenaikan selanjutnya.
4. Bank of Japan (BoJ) bakal melakukan intervensi mata uang secara rutin
BoJ pada Juni ini tidak mengubah kebijakan moneter yang diterapkan. Namun ada sinyal BoJ tidak akan segan-segan melakukan intervensi mata uang apabila hasil dari referendum ini membuat yen Jepang berfluktuasi .
5. Swiss National Bank diproyeksi akan agresif menggelonturkan mata uangnnya ke pasar
Merespon referendum ini SNB diperkirakan akan secara masif membanjiri pasar domestiknya dengan franc swiss. Selain itu opsi pemangkasan suku bunga acuannya sekitar 100-125 bps kemungkinan bisa terjadi.
6. The Swedish Central Bank diperkirakan akan melakukan pelonggaran moneter lebih lanjut
Bank sentral Swedia diperkirakan akan merespons kebijakan yang dikeluarkan ECB dengan bauran kebijakan lanjutan. Pemangkasan suku bunga juga dimungkinkan terjadi guna merespons perlambatan ekonomi dalam negeri akibat keluarnya Inggris dari UE.