22-06-1941: Khianati Perjanjian, Jerman Invasi Soviet
- www.historylearningsite.co.uk
VIVA.co.id – Hari ini 75 tahun silam. Adolf Hitler mengumumkan Operasi Barbarossa yang mengawali invasi Jerman ke Uni Soviet. Invasi itu dilakukan dengan mengerahkan tiga juta pasukan dengan 19 divisi panser, 3.000 unit tank, 2.500 pesawat udara, dan 7.000 senjata artileri.
Melansir situs History, operasi yang dilaksanakan pada dini hari itu dibuka melalui pengeboman kota-kota besar di Polandia yang dikuasai Soviet.
Serangan terhadap Soviet ini dilakukan melalui tiga kelompok pasukan yang menyerang secara paralel: Kelompok Pasukan Utara, Tengah, dan Selatan.
Militer Soviet yang tidak waspada karena mempercayai perjanjian mereka dengan Hitler tidak dapat menghadapi serangan Jerman pada fase awal invasi.
Tanpa hambatan, 3.000 pesawat Soviet berhasil dihancurkan oleh Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) dalam tiga hari pertama serangan dan menguasai wilayah udara negeri Beruang Merah.
Serangan ini bentuk pengkhianatan Hitler terhadap Pemimpin Soviet, Josif Stalin, yang sebelumnya pada 1939, kedua negara telah menandatangani perjanjian untuk tidak saling menyerang.
Serangan tidak hanya di udara, pertempuran di darat memperlihatkan keunggulan bagi Pasukan Jerman meskipun Pasukan Merah memiliki keunggulan dalam jumlah tank dan perlengkapan lainnya.
Alhasil, Pasukan Jerman berhasil menembus wilayah Rusia sejauh lebih dari 480 kilometer dalam serangan tersebut. Namun, kemenangan Jerman tidak berlangsung lama.
Sebab, pada Desember 1941, Soviet memasuki musim dingin. Hal inilah yang tak jua disadari Jerman. Saat itu, ketika pasukan Jerman yang selangkah lagi dapat menguasai Moskow, ibu kota Soviet, terhalang oleh badai salju yang menyebabkan masalah bagi peralatan dan pasukan.
Kendala ini menyebabkan kekalahan mereka pada Pertempuran Moskow. Sebanyak empat juta pasukan Rusia dan 800 ribu pasukan Jerman tewas selama operasi yang berlangsung dari 22 Juni - 15 Desember 1941.
Pada Juni 1942, Jerman kembali melakukan invasi ke Uni Soviet yang sebelumnya mengalami kerugian besar.
Namun, lagi-lagi, langkah Jerman terhenti di Pertempuran Stalingrad (sekarang St. Petersburg) yang merupakan salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah. Operasi Barbarossa merupakan awal kejatuhan Jerman dalam Perang Dunia II.