Gejolak Harga Daging Paling Berkontribusi Naikkan Inflasi

Ilustrasi pedagang daging sapi
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepala Divisi Asesmen Inflasi Bank Indonesia, Rizki E Wimanda, menyebutkan perkirakan inflasi Juni sebesar 0,6 persen dan inflasi tahun ini sekitar empat persen.

"Inflasi diperkirakan meningkat, seiring peningkatan permintaan bahan pangan pada bulan Ramadan tahun ini," kata Rizki kepada wartawan di kantor Bank Indonesia, Jakarta pada Jumat 17 Juni 2016.

Kenaikan inflasi, terutama terjadi karena harga pangan yang bergejolak, selain dipengaruhi permintaan komoditas pangan yang tinggi saat Ramadan, serta kenaikan harga global dan pelemahan nilai tukar rupiah. Tekanan inflasi, karena gejolak pangan di Juni ini sebesar 1,26 persen, yang di Mei sebelumnya sebesar 0,32 persen.

"Komoditas harga pangan yang bergejolak yang sedang naik ada daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi, dan minyak goreng. Sedangkan, komoditas yang harganya turun itu ada bawang merah dan beras," ucapnya.

Selain itu, tekanan inflasi juga terjadi pada harga komoditas yang diatur pemerintah, yang didorong oleh kenaikan tarif dasar listrik dan rokok. Pada bulan ini sebesar 0,4 persen, yang mana pada bulan sebelumnya, Mei 0,27 persen.

"Kalau prediksi inflasi 2016, sekitar empat persen ini dihitung dari pengaruh kenaikan tarif dasar listrik 900 VA (volt ampere) dan risiko ICP (harga minyak mentah Indonesia) US$35 ke US$39 per barel," ucapnya. (asp)