Harga Ideal Apartemen di Cikarang Seharusnya di Bawah Rp2 M
VIVA.co.id – Sejak dua tahun berturut-turut pasar properti di Indonesia ikut melemah mengikuti perlambatan ekonomi dunia. Permintaan menurun akibat daya beli yang melemah.
Meski demikian, pengembang masih gencar membangun hunian mulai dari rumah murah hingga apartemen. Pangsa pasar yang diincar oleh pengembang adalah segmen menengah ke atas.
Director Head of Research and Consultancy Savills, Anton Sitorus mengatakan, pengembang tidak bisa mematok harga terlalu tinggi. Sebab, menurutnya untuk wilayah pinggiran Jakarta seperti Cikarang hendaknya di bawah Rp2 miliar.
"Kalau menurut saya untuk mematok harga, low range-nya levelnya lumrah lah, tapi upper range-nya di Cikarang adalah yang di bawah Rp2 miliar harusnya yang paling laris," kata Anton di Jakarta, Kamis 16 Juni 2016.
Menurutnya, di Cikarang pun hendaknya pengembang tidak bisa mematok harga semaunya. Pengembang harus mensurvei harga rumah di sekitar lokasi.
Ia mencontohkan untuk pengembang yang cukup berpengalaman di Cikarang seperti Lippo Cikarang. Dengan menyasar segmen menengah ke bawah, pengembang tersebut harus membandingkan harga apartemen yang dijual dengan hunian rumah di sekitar lokasi.
"Mereka akan menghitung 50 persen dari harga rumah, jadi harus comparable juga, membandingkannya apple to apple-nya begini, jadi untuk 50 meter persegi, luas apartemen sama dengan dengan 150 meter perseginya rumah, apple to apple itu begitu," kata dia.