Referendum Brexit Jadi Penyebab Suku Bunga AS Bertahan

Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Janet Yellen.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Federal Reserve AS memutuskan mempertahankan tingkat suku bunganya di level 0,25-0,5 persen, dalam mengantisipasi pasar tenaga kerja yang tidak pasti.

Dilansir BBC, Kamis, 16 Juni 2016, kemungkinan keputusan Inggris ke luar dari Uni Eropa atau diistilahkan Brexit menjadi penyebab utama keputusan Bank Sentral AS itu.

Gubernur Federal Reserve, Janet Yellen, memperkirakan akan memperlambat rencana kenaikan suku bunga. Sebelumnya, pada Desember 2015 lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Adapun, hasil referendum Brexit akan diputuskan pada jajak pendapat yang akan digelar pada 23 Juni 2016.

"Keputusan Brexit sangat penting bagi Inggris dan Eropa. Hal itu adalah keputusan yang memiliki dampak ke kondisi ekonomi dan pasar keuangan global," kata Yellen.

Yellen menuturkan, pihaknya juga akan meninjau kembali target pertumbuhan ekonomi dan kebijakan AS terkait dengan referendum Brexit.

Lou Crandall, Kepala Ekonom Wrightson ICAP, mengatakan kalender lelang Kementerian Keuangan juga diubah untuk menghindari pengumuman kebijakan moneter The Fed dan hasil referendum Inggris.