Permintaan Tinggi, Harga Gula Pasir Melonjak

Ilustrasi Pasar Murah.
Sumber :
  • ANTARA/Prasetia Fauzani

VIVA.co.id – Ironis, meski Yogyakarta memiliki pabrik gula Madukismo, harga gula pasir pada pekan kedua Ramadan di wilayah ini justru mengalami lonjakan di sejumlah pasar tradisional seperti di pasar tradisional Bantengan, Wonocatur, Banguntapan. 

Harga gula pasir putih naik Rp2.600 per kilogram (kg). Sebelum puasa harga gula pasir hanya dalam kisaran Rp13 ribu per kg namun kini sudah mencapai Rp15.600 per kg.

"Permintaan gula pasir memang tinggi menjelang Lebaran sehingga harga melonjak," kata  Siti Aisyah, salah satu pedagang sembako di Pasar Bantengan, Rabu, 15 Juni 2016.

Sementara, harga beras juga mengalami kenaikan Rp300 per kg. Utamanya, beras kualitas super yang berasal dari Delanggu, Klaten. Saat ini, beras dari Delanggu bisa mencapai harga Rp11.300 per kg dari sebelumnya Rp11 ribu per kg.

"Ada kenaikan sekitar Rp300 per kilogramnya. Kenaikan harga beras sebesar Rp300 per kilogramnya cukup tinggi mengingat harga beras cukup stabil dalam beberapa bulan terakhir ini," ujarnya.

Untuk harga minyak goreng, kata Siti, saat ini masih stabil di harga Rp12.500 per liternya. Adapun untuk jenis minyak barco masih stabil di harga Rp20 ribu per liternya. Bahkan, untuk minyak goreng jenis ini, harganya bisa lebih tinggi.

Kenaikan harga pangan terjadi setiap tahunnya menjelang Lebaran. Meski demikian, pedagang tidak mengetahui sampai kapan kenaikan harga komoditas kebutuhan pokok ini akan terus berlanjut.  

Operasi pasar

Sementara itu, Petugas Operasi Pasar (OP) Bulog Divre DIY, Prastowo Bawono menjelaskan, ada empat produk yang dijual dengan harga miring dalam OP yang juga dilaksanakan di Pasar Bantul.
 
Untuk beras, dijual dengan harga Rp7.800 per kilogram, minyak goreng Rp12.000 per liter, gula pasir Rp12.500 per kilogram, dan bawang merah Rp23.000 per kilogram. OP ini dilaksanakan hingga menjelang Lebaran di empat tempat, yakni di Pasar Kranggan.Beringharjo, Kokap, dan Bantul.

“Sasarannya adalah masyarakat yang membeli untuk pengendalian harga atau untuk menekan harga tinggi,”katanya.

(mus)