Pemerintah Akan Pangkas Subsidi Solar, Ini Alasannya
- VIVA.co.id/Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan, pemerintah akan memangkas subsidi solar sebesar Rp650 per liter, menjadi hanya Rp350 per liter.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan subsidi solar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 sebesar Rp1.000 per liter.
Menurut Sudirman, pemerintah telah memiliki rumusan tersendiri mengenai besaran angka tersebut. Berdasarkan penghitungan pemerintah, pemangkasan subsidi sebesar Rp650 merupakan angka paling wajar, demi menjaga harga solar tetap stabil dalam beberapa bulan ke depan.
“Kenapa diusulkan Rp650 ? Karena, level itu yang memungkinkan harga solar dalam bulan-bulan ke depan tidak perlu naik,” ujar Sudirman, usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa 14 Juni 2016.
Menurut eks bos PT Pindad ini, usulan itu tidak akan terlalu berdampak negatif terhadap indikator pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya, seperti tingkat konsumsi masyarakat.
Meski sektor konsumsi menjadi salah satu harapan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini, di tengah beberapa sektor yang selama ini menjadi motor penggerak utama mengalami kebuntuan.
“Kami sudah ada kalkulasi dan prediksi. Mudah-mudahan menuju akhir tahun, tidak ada kenaikan harga,” tuturnya.
Sebagai informasi, rencana pengurangan subsidi solar ini menjadi salah satu poin yang masuk dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2016. Sampai saat ini, pembahasan RAPBN-P 2016 masih berlangsung di parlemen. (asp)