Luncurkan Album Religi, Hedi Yunus Ingin Mengejar Kebaikan

Hedi Yunus di The Emerald Voice Of Vina Panduwinata Concert 2011
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Penyanyi Hedi Yunus meluncurkan mini album solo berjudul Shalat di Hard Rock Cafe, Pacific Place, Jakarta, Senin malam, 13 Juni 2016. Lewat album religi teranyarnya ini, Hedi mengaku ingin memberikan kebaikan dalam setiap syair lagunya tersebut.

"Inginnya sampaikan pesan-pesan baik. Kalau sama Kahitna kan galau, cinta, mendua, mentiga. Ada beberapa yang memang single saya yang sebelumnya," kata Hedi.

Mini album solo miliknya itu berisi lima lagu religi, berjudul Shalat, Istighfar, Sholawat Badar, Doa dan Raihlah Kemenangan. Dari kelima lagu tersebut, ada beberapa lagu yang diaransemen ulang oleh Hedi.

Dia mengatakan bahwa lagu religinya selain ingin memberikan kebaikan untuk orang lain dan dirinya, juga memiliki lirik yang sederhana dan mudah dicerna. Ini berdasarkan dengan apa yang dirasakan saat menjalankan ibadah.

"Mengumandangkan kebaikan untuk orang lain dan saya sendiri. Kalau Shalat itu liriknya sederhana. Orang berangkat salat, wudhu, niat, sampai salat itu. Apa yang dirasakan, itu saya curahkan," kata pria kelahiran Bandung tersebut.

Penyanyi berusia 47 tahun itu mengatakan memilih meluncurkan album religi di Ramadan kali ini lantaran musik bisa menjadi jembatan untuk menularkan kebaikan kepada sesama kaum Muslim.

"Dari musik bisa jadi jembatan apa pun. Kalau dari musik ngejar kebaikan, orang jadi lebih senang kali ya mendengarkan musik," ucap Hedi.

Selain Hedi, sejumlah penyanyi lain juga sudah lebih dulu meluncurkan album religi menjelang Ramadan. Penyanyi itu, yakni Opick dengan album berjudul Sang Maha Cahaya dan Hadad Alwi yang mengeluarkan album bertajuk Pelangi Cinta Untuk Sang Nabi.

Opick dan Hadad Alwi memang dikenal sebagai penyanyi lagu religi. Sementara yang sedikit mengejutkan adalah Glenn Fredly yang ikut merilis album religi berjudul Hidayah, meski dia bukan seorang Muslim. Alasannya meluncurkan album religi sebagai bentuk keanekaragaman agama di Indonesia.