Tunggu Jajak Pendapat Inggris, Bursa Wall Street Melemah

Para Pialang di Bursa Saham Wall Street
Sumber :
  • AP Photo/Richard Drew

VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Senin, waktu New York.

Seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa, 14 Juni 2016, hal tersebut karena investor memfokuskan pada pertemuan Federal Reserve yang dijadwalkan pekan ini, dan keputusan Inggris, apakah memilih meninggalkan Uni Eropa atau tetap bertahan.

Jajak pendapat yang terbaru menunjukkan kenaikan pendukung pada pemilih yang meninggalkan dibanding tetap bertahan.

"Tidak diketahui apakah hal ini akan kembali menciptakan kecemasan. Tidak ada alasan untuk melihat volatilitas tersirat. Semua jajak pendapat terus digelar. Probabilitas Inggris meninggalkan Uni Eropa semakin meningkat," kata Daniel Deming, Managing Director KKM Financial.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan naik menjadi 21, untuk pertama kalinya sejak 25 Februari 2016.

Saham Microsoft melemah 2,6 persen, sementara itu saham Linkedln melonjak 46,6 persen.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 132,86 poin (0,74 persen) ke level 17.732,48, dengan saham Microsoft yang memimpin pelemahan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 17,01 poin (0,81 persen) ke level 2.079,06, dipimpin oleh saham sektor bahan material. 

Adapun indeks Nasdaq melemah 46,11 poin (0,94 persen) ke level 4.848,44.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 855 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,3 miliar unit saham.

Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 1,61 persen, terendah sejak 11 Februari 2016.