Setelah 70 Tahun RI Merdeka, Daerah Ini Terima BBM Pertamina

Ilustrasi Mobil Tangki BBM Pertamina.
Sumber :

VIVA.co.id – Setelah 70 tahun Indonesia merdeka, akhirnya masyarakat Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, dapat menikmati bahan bakar minyak (BBM) produksi Indonesia. Sebelumnya, kebutuhan BBM untuk Krayan, diperoleh penduduk secara ilegal dari perbatasan Malaysia.

Dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin 13 Juni 2016, penduduk Krayan, kini dapat menikmati BBM produksi Indonesia, setelah PT Pertamina  mengoperasikan secara resmi agen premium dan minyak solar (APMS) di daerah tersebut, pada akhir pekan lalu.

“Sungguh ini momentum yang sangat penting bagi masyarakat Krayan, setelah 70 tahun Indonesia merdeka. Dengan diresmikannya APMS ini, mereka akhirnya dapat merasakan hadirnya negara dengan menikmati BBM Pertamina. Pemerintah sangat mengapresiasi dan mendukung langkah yang ditempuh Pertamina untuk menghadirkan BBM bagi warga Krayan,” kata Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, saat melakukan pengisian perdana BBM, di Krayan, Jumat 10 Juni 2016.
 
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, dalam siaran persnya mengatakan, lokasi Krayan berjarak tempuh sekitar satu jam 10 menit dari pusat perekonomian Tarakan, dengan menggunakan moda pesawat. BBM disalurkan Pertamina melalui jalur udara yang merupakan pilihan paling memungkinkan untuk dilakukan saat ini. Pertamina akan menyalurkan BBM sebanyak 200 kiloliter per bulan, yang terdiri dari 150 kiloliter Premium dan 50 kiloliter Solar.
 
“Sebagai BUMN dengan 100 persen sahamnya dikuasai negara, dalam konteks ini Pertamina terpanggil untuk menjalankan peran sebagai kepanjangan tangan negara di Krayan, yang sangat terisolir dan kesulitan untuk mendapatkan BBM,” kata Dwi.
 
BBM akan diangkut dari TBBM Tarakan ke Bandara Juwata, Tarakan, untuk selanjutnya diangkut menggunakan pesawat Air Tractor(AT802) Pelita Air Service menuju Bandara Yuvei Semaring, Long Bawan, Krayan.

Dengan menggunakan intermediate bulk containers, BBM, kemudian diangkut menuju APMS CV Prima Energi di Kecamatan Krayan, yang berjarak tempuh sekitar tiga kilometer dari bandara. (asp)