SPBU Pertamina Rempoa Dijokikan Pihak Tertentu?
- VIVA.co.id/Dian Tami
VIVA.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Daerah III Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), Juan Tarigan menuding Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rempoa, yang melakukan kecurangan takaran minyak, dikendalikan oleh sejumlah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Ya, istilahnya sih dijokikan. Seharusnya, pemilik usaha dengan Pertamina harus lebih peduli. Karena kan, itu diasumsi oleh kita (Hiswana Migas) seolah-olah diserahkan bulat-bulat kepada orang lain SPBU-nya," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah III Hiswana Migas, Juan Tarigan di SPBU Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat 10 Juni 2016.
Meski demikian, Juan mengaku pihaknya secara kasat mata tidak tahu apakah SPBU tersebut dijokikan atau tidak. Hiswana Migas hanya melihat keseluruhan melalui data kontrak .
Dengan begitu, Hiswana Migas mengusulkan kepada pihak terkait untuk melakukan pengkinian data kontrak SPBU di seluruh Indonesia. Sebab, kontrak SPBU memiliki jangka waktu panjang, yaitu 20-30 tahun.
"Menyikapi ini, kami sudah coba untuk melakukan update daripada SPBU di mana saja, agar terdata oleh kami. Kalau pun itu joki? Bukan dari kami (Hiswana Migas)," kata Juan.
Pihaknya berharap, kasus kecurangan SPBU seperti yang dilakukan SPBU Rempoa tidak menimbulkan keresahan masyarakat karena merasa dirugikan.
"Saya mengimbau, bagi masyarakat yang ragu dengan takaran di SPBU-SPBU, bisa langsung minta kepada petugas, agar dibuktikan melalui bejana (takaran bahan bakar) tersebut. Dan, apabila petugas SPBU tidak bersedia, bisa melaporkan ke Hisnawa Migas maupun PT Pertamina," kata Sekretaris DPD III Hisnawa Migas, Syarief Hidaya. (asp)