Jepang Siapkan Rp365 Miliar Dukung Tol Laut
- VIVA.co.id/Tudji Martudji
VIVA.co.id – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim telah mengidentifikasi minat investasi baru asal Jepang, sebesar Rp365 miliar. Minat tersebut untuk jasa angkutan laut dalam negeri untuk barang khusus dari Surabaya ke wilayah timur Indonesia, termasuk Papua.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, kepastian minat tersebut teridentifikasi dalam one on one meeting yang dilakukan dengan beberapa perusahaan potensial dalam kunjungan kerjanya di ketiga kota di Jepang, yakni Fukuoka, Nagoya, dan Tokyo.
“Kami akan memfasilitasi minat investasi yang tergolong strategis tersebut. Program tol laut bertujuan untuk mempermudah arus barang, terutama di daerah Indonesia. Ini akan berdampak positif pada pemerataan pembangunan,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Jumat 10 Juni 2016.
Menurut Franky, minat investasi dari perusahaan jasa angkutan laut Jepang tersebut, diharapkan dapat segera direalisasikan pada tahun ini. Dan, untuk mendukung tersebut, BKPM memastikan akan mengawal minat itu hingga terjadi proses realisasi investasi.
Kunjungan Kepala BKPM ketiga kota di Jepang, dilakukan sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman antara BKPM dengan Bank of Tokyo Mitsubishi Tokyo UFJ (BTMU) yang ditandatangani pada 2007 lalu.
Dalam kunjungan tersebut, BKPM juga memaparkan perkembangan perubahan regulasi Daftar Negatif Investasi (DNI) dihadapan 67 calon investor di Fukuoka, dan 118 calon investor di Nagoya. Forum bisnis Indonesia Investment Updates Seminar BTMU digelar dari kerja sama antara KBRI Tokyo, kantor Perwakilan BKPM Tokyo, dan Bank of Tokyo Mitsubishi Tokyo UFJ.
Sanitary Napkin dan otomotif
Franky menambahkan, selain mendapatkan komitmen investasi di Tol Laut, hasil kunjungan kerjanya juga mendapatkan komitmen investasi dua perusahaan Jepang, yang akan menginvestasikan modalnya di bidang industri sanitary napkin dan industri komponen otomotif di Karawang, Jawa Barat.
“Minat investasi di bidang komponen otomotif membuktikan bahwa Indonesia telah berada pada jalur yang tepat sebagai basis produksi otomotif bagi Jepang” ujar Franky.
Perlu diketahui sejak 2010, Jepang selalu menjadi salah satu negara asal sumber utama investasi di Indonesia dengan realisasi investasi sebesar US$16 miliar. Nilai realisasi investasi ini mencakup industri otomotif, logam, mesin, dan elektronika. Pada periode yang sama, jumlah komitmen investasi Jepang mencapai US$45 miliar dengan porsi terbesar ada di sektor infrastruktur.
Berdasarkan data BKPM, pertumbuhan komitmen investasi Jepang masuk dalam 10 negara prioritas pemasaran yang pada 2015, naik 40 persen di atas pertumbuhan komitmen investasi asing yang hanya 29 persen.
Realisasi investasi Jepang di Indonesia pada 2015, mengalami peningkatan sebesar enam persen dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar US$2,87miliar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika, dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi. (asp)