Studi: Bayi Tabung 'Tiga Orang Tua' Terbukti Aman

Proses Pembuahan
Sumber :

VIVA.co.id – Peneliti Inggris mengumumkan teknik pembuahan in vitro atau dengan melibatkan ‘tiga orang tua’ tidak membahayakan perkembangan embrio pada tahap awal. Peneliti menegaskan teknik pembuahan itu aman dan menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut.

Studi yang dilakukan Newcastle University, Inggris menunjukkan, teknik yang ditujukan untuk mengurangi risiko penyakit turunan kepada bayi itu telah berjalan dengan baik dan bisa menjadi jalan untuk kehamilan normal.

Dikutip dari Newscom, Kamis 9 Juni 2016, dalam studi mereka, peneliti telah melibatkan lebih dari 500 sel telur dari 64 pendonor wanita untuk menjalankan tes pra-klinis.

Peneliti mengatakan, teknik itu menjanjikan untuk secara luar bias mengurangi tingkat kegagalan mitokondria pada . Dengan demikian, kata peneliti, teknik itu mengonfirmasi harapan untuk mengurangi risiko penyakit turunan pada buah hari mereka nantinya.

"Pesan penting dari studi ini yaitu kami menemukan tidak ada bukti bahwa teknik ini berbahaya. Embrio yang diciptakan teknik ini punya semua karakteristik untuk mengarah pada sebuah kehamilan," ujar Doug Turnbull, Direktur Centre for Mitochondrial Research Newcastle University yang memimpin studi tersebut.

Turnbull menjelaskan, penggunaan sel telur normal dalam studi itu, menunjukkan kemajuan utama dari kerja tim peneliti dalam pencegahan transmisi penyakit turunan.

Pemimpin peneliti itu mengatakan dalam studi, timnya mengirimkan dan mengintervensi inti sel telur dalam proses pembuahan. Langkah ini untuk menghapus mitokondria, yang mana beraksi seperti baterai penghasil energi kecil dalam sebuah sel.

Dikatakan, jika skema ini gagal, maka akan menyebabkan problem penyakit fatal turunan misalnya kegagalan liver, kelainan otak, kebutaan dan penyakit otot kurang gizi.

Perawatan ini dikenal dengan sebutan pembuatan in vitro karena sang bayi yang lahir dari embrio yang dimodifikasi secara genetik, akan memiliki DNA dari ibu, ayah dan donor perempuan.

Perawatan tersebut sudah mendapat lampu hijau sejak tahun lalu oleh parlemen Inggris.

Hasil studi ini telah dipublikasi di jurnal Nature dan akan dipertimbangkan oleh Human Fertilisation and Embryology Authority Inggris. Otoritas itu akan segera memutuskan apakah ini bisa mendapatkan lisensi sampai bisa diterapkan dalam klinis.

Jika nanti ini telah diadopsi, maka skema ini akan membantu para pasangan yang punya penyakit turunan. Pasangan itu akan diberikan pilihan apakah akan menggunakan proses pemindahan inti sel telur dan buah hati mereka yang lahir akan sehat.