Penyebab Koleksi Ramadan Label Dunia Gagal di Pasaran

Koleksi ramadan Mango
Sumber :
  • Mango

VIVA.co.id – Label fesyen dunia, Mango, meluncurkan koleksi fesyen Ramadan untuk kali kedua menjelang Ramadan tahun ini. Sementara pada tahun 2014, DKNY memelopori koleksi Ramadan dengan target perempuan Muslim di Timur Tengah.

Dan dua tahun setelahnya, Tommy Hilfiger, Zara, Oscar de la Renta, dan Monique Lhuillier ikut mengeluarkan koleksi untuk Ramadan. Meskipun desainer dan rumah mode Barat merilis koleksi busana menutup aurat, namun banyak wanita Muslim menyatakan bahwa koleksi tersebut tidak menjawab kebutuhan mereka.

Bahkan, koleksi fesyen Ramadan yang diluncurkan Mango saat ini dianggap mengecewakan, karena tidak tepat dipakai untuk Ramadan. Ini menjadi penyebab pertama mengapa koleksi fesyen label dunia itu gagal disukai kaum Muslim.

Kemungkinan itu karena minimnya pemahaman soal Ramadan. Minimnya pemahaman bisa jadi juga karena desainer atau merek fesyen dunia tersebut hanya melakukan riset pasar terbatas dan terkonsentrasi di Timur Tengah.

Kendati demikian, ada empat penyebab koleksi Ramadan dari label dunia itu kurang disukai, seperti dilansir dari Refinery29, berikut ini.

1. Waktu

Sama seperti toko yang biasanya menjual keperluan sekolah sebelum tahun ajaran baru dimulai atau toko pakaian yang menampilkan gaun malam tahun baru jauh sebelum tanggal 31 Desember, maka harusnya koleksi Ramadan juga tersedia sebelum Ramadan.

Sayangnya, itu tidak terjadi. Misalnya, koleksi Mango yang diluncurkan satu minggu sebelum Ramadan, sementara DKNY, Zara, dan Tommy Hilfiger meluncurkan saat Ramadan dimulai. Biasanya, kebanyakan orang membutuhkan waktu santai untuk berbelanja jauh-jauh hari sebelum hari besar dimulai.

2. Koleksi terlalu santai

Selama bulan Ramadan, wanita mencari pakaian yang formal atau semiformal untuk dipakai saat Ramadan dan Idul Fitri. Namun, kebanyakan koleksi Ramadan menawarkan model santai, yang lebih cocok untuk makan siang daripada untuk acara khusus. Wanita mencari gaun yang mewah, elegan, dan dramatis, bukan pakaian bergaris.

3. Koleksi terbatas

Koleksi yang dikeluarkan tidak tersedia untuk sebagian besar pembeli. Koleksi Ramadan hanya ditawarkan di toko-toko di Timur Tengah, yang populasinya hanya 20% dari umat Muslim dunia.

Sebagian besar umat Islam tidak memiliki akses untuk mendapatkan koleksi Ramadan, karena koleksi tidak dijual secara online. Selain itu, sebagian besar harga yang ditawarkan juga mahal, karena targetnya adalah masyarakat kaya di Timur Tengah.

4. Kurang sopan

Koleksinya bisa jadi karena kurang sopan dan sederhana. Jika non-Muslim mengasosiasikan mewah dengan gaun cocktail, umat Islam memilih pakaian sopan yang menutup aurat.

Mereka tidak akan memilih pakaian dengan punggung terbuka, ketat atau dengan garis leher yang rendah dan belahan tinggi saat Ramadan dan Idul Fitri. Wanita Muslim mencari gaun kontemporer, pakaian dengan model sopan dan menutup aurat.

Itu kenapa koleksi Tommy Hilfiger untuk Ramadan tahun lalu paling dekat memenuhi gaya dan persyaratan kesopanan kaum Muslim, di mana kebanyakan koleksi Ramadan lainnya  gagal di pasaran.