Muhammad Ali, Petinju Mualaf yang Mendunia

Mantan petinju, Muhammad Ali bersama putrinya Laila Ali
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Legenda tinju dunia, Muhammad Ali, meninggal dunia. Dia meninggal dunia di usia 74 tahun, setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Phoenix.

Ali dilarikan ke rumah sakit pada 2 Juni 2016, karena mengalami masalah pernapasan. Dailymail melaporkan, dokter telah memperingatkan keluarga beberapa jam sebelum Ali meninggal, karena kondisinya semakin memburuk. Menurut sumber, keluarga pun berada di sampingnya, dan telah mempersiapkan rencana pemakaman.

Banyak hal yang bisa digali dari kehidupan Ali. Lahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr, 17 Januari 1942, dia menorehkan berbagai prestasi di dunia tinju. Selama karier tinjunya ia telah 61 kali naik ring, di mana 56 kali menang dengan 37 kali menang KO. Sepanjang karier tinjunya ia hanya lima kali kalah, dan belum pernah imbang.

Dia meraih medali emas pada Olimpiade 1960 di Roma, Italia. Kemudian terjun ke dunia tinju profesional pada 29 Oktober 1960. Tahun 1981 Ali pensiun dari dunia tinju.

Kondisi kesehatan Ali terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Ali, yang didiagnosis mengalami Parkinson pada 1984, harus beberapa kali dilarikan ke rumah sakit.

Pada 20 Desember 2014, Ali dirawat di rumah sakit karena menderita pneumonia, namun masih dengan gejala yang ringan. Dia akhirnya bisa keluar pada 7 Januari 2015.

Tak lama berselang, tepatnya pada 16 Januari 2015. Ali harus menjalani perawatan usai mengalami infeksi di saluran kemihnya.

Ali kembali harus dirawat di rumah sakit pada 2 Januari 2016, kali ini karena masalah pernapasan. Dia pun akhirnya menghembuskan napas terakhir, 4 Juni 2016.

Menjadi Mualaf

Salah satu momen dalam kehidupan Ali, adalah saat memutuskan menjadi mualaf pada 1964, di usia 22 tahun. Dia pun berganti nama  dari Clay menjadi Muhammad Ali. Nama tersebut diberikan oleh seorang tokoh Muslim dari Nation of Islam (NOI), Elijah Muhammad.

"Saya bertambah yakin bahwa Islam adalah agama yang hak, yang tidak mungkin dibuat oleh manusia. Saya mencoba bergabung dengan komunitas Muslim dan saya mendapati mereka dengan perangai yang baik, toleransi, dan saling membimbing," ujar Ali mengenai keputusannya memeluk agama Islam.

Menurut Ali, Islam tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis, dan ras. "Semuanya sama di hadapan Allah SWT. Yang paling utama di sisi Tuhan mereka adalah yang paling bertakwa," ucapnya.

Sepanjang hidupnya, Ali sempat 4 kali menikah. Istri pertamanya adalah Sonji Roi, yang dinikahi pada 14 Agustus 1964, dan bercerai pada 10 Januari 1966.

Pada 17 Agustus 1966, Ali menikahi Belinda Boyd. Usai menikah, Belinda mengikuti keyakinan Ali, yakni memeluk Islam dan berganti nama menjadi Khalilah Ali. Namun, pasangan ini bercerai pada 1977.

Setelah itu. Ali menikahi Veronica Porsche pada 1977, dan bercerai pada 1986. Terakhir, dia menikahi Yolanda Williams pada 19 November 1986. (ase)