Pendapatan Industri Penerbangan Diperkirakan Naik 12%
- BusinessInsider
VIVA.co.id – Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyatakan, keuntungan industri penerbangan global diperkirakan meningkat hampir 12 persen pada tahun ini.
Dilansir dari BBC, Jumat 3 Juni 2016, harga minyak dunia yang lebih rendah, membantu industri penerbangan mencapai keuntungan tersebut dari US$$39,4 miliar tahun ini, naik dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu US$35,3 miliar.
Adapun maskapai penerbangan Amerika Utara akan mencapai lebih dari setengah dari keuntungan industri, kata laporan tersebut. Namun, IATA memprediksi masih akan ada pelambatan permintaan penumpang.
Menurut IATA, pertumbuhan penumpang pada 2016, diperkirakan hanya 6,2 persen turun dari tahun sebelumnya, yaitu 7,4 persen.
IATA yang mewakili 83 persen dari lalu lintas udara global, mengatakan, tahun ini mungkin menjadi tahun kelima berturut-turut peningkatan profitabilitas industri penerbangan.
"Harga minyak lebih rendah, tentu membantu," kata Tony Tyler, direktur eksekutif IATA, dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan, pertumbuhan kinerja airlines juga didorong oleh rekor faktor muat penumpang - rata-rata persentase kursi terisi per penerbangan - serta usaha patungan dan pertumbuhan pendapatan setiap maskapai.
Industri ini, diharapkan dapat menghasilkan pendapatan lebih dari US$709 miliar pada 2016. Nasib operator berbeda di setiap wilayah. Maskapai penerbangan Amerika Utara, menghasilkan keuntungan US$22,9 miliar, lebih dari setengah dari keuntungan industri.
Maskapai penerbangan di sebagian besar daerah lain diharapkan juga dapat meningkatkan keuntungannya. (asp)