80% Susu Dikonsumsi di Indonesia adalah Impor
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id – Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pengimpor susu terbesar mencapai 265 ribu ton per tahun dalam bentuk susu bubuk dan susu kental manis. Pemerintah pun menggiatkan budaya minum susu segar untuk menekan angka impor dan ketergantungan penduduk Indonesia terhadap susu impor.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Muladno mengungkapkan, konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih sangat kecil dibandingkan negara lain. Pemerintah menggiatkan budaya minum susu segar dua gelas setiap harinya.
"Konsumsi susu di Indonesia hanya 12,1 liter per kapita per tahun pada 2015, angka itu masih jauh jika dibandingkan Malaysia yang mencapai 36,2 liter per kapita per tahun," kata Muladno dijumpai di Malang, Kamis 2 Juni 2016.
Menurutnya budaya minum susu segar di Indonesia sangat kurang. Salah satu indikatornya adalah besarnya susu dalam bentuk bubuk dan kental manis yang diimpor Indonesia, mencapai 265 ribu ton. "Impor susu kita sudah melampaui 80 persen untuk pemenuhan kebutuhan nasional, dikhawatirkan ketergantungan akan impor produk susu semakin membesar," ujar dia.
Dengan kondisi tersebut, pemerintah berupaya mendorong produksi susu dalam negeri di antaranya dengan penguatan pakan sapi perah, perbaikan kualitas dan kuantitas benih, inseminasi buatan, serta langkah lainnya.
Pemerintah juga mendorong peran swasta untuk berinvestasi dalam industri susu. "Kami mengajak pihak swasta untuk terus meningkatkan investasinya dalam membangun industri persusuan Indonesia," tuturnya.
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pendekatan dari sisi konsumsi dan produksi susu sapi perah. "Pendekatan dari sisi konsumsi adalah sosialisasi pentingnya pemenuhan konsumsi susu bagi masyarakat, diharapkan ini mampu menarik peningkatan produksi susu," kata Muladno.