Krisis Listrik Nias Pelajaran Berharga untuk PLN

Rizal Ramli
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menyayangkan sikap sepihak dari American Power Rent (APR) Energy untuk memadamkan aliran listrik di Nias. Seperti diketahui, dalam memenuhi kebutuhan listrik di Nias, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyewa pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dari APR Energy. 

Dalam penyewaan PLTD tersebut, PLN terlilit utang, sehingga pihak APR memberikan ancaman dan peringatan dengan melakukan pemadaman di wilayah Nias. 

"Ini pelajaran bagi PLN, kalau ada cara-cara kontrak apakah itu (penyewaan) diesel, atau gas yang mobile powerstation agar supaya diamankan. Enggak boleh satu pihak itu bertindak sepihak, kalau ada dispute (perselisihan) ya diselesaikan secara baik-baik," kata Rizal di kantor BPK, Selasa 31 Mei 2016. 

Meski demikian, Rizal mengatakan penyewaan PLTD oleh PLN di Nias tersebut merupakan langkah yang mendesak pada waktu itu untuk memenuhi kebutuhan listrik di Nias. Sementara itu, penggunaan PLTD jauh lebih mahal dibandingkan dengan penggunaan pembangkit listrik dengan energi batu bara. 

"Begitu kita pakai diesel, itu biaya listriknya sekitar 30 sen per Kw (Kilowatt). Padahal, kalau batu bara hanya enam sen, sehingga tiga tahun lalu PLN pernah rugi sampai Rp107 triliun," kata Rizal. 

Rizal menambahkan, dalam kasus pertikaian soal tagihan PLN dengan pihak swasta di Nias, perlu diambil langkah ke depan untuk betul-betul memerhatikan kontraknya. 

"Makanya, saya minta PLN supaya diperbaiki kontraknya, tidak boleh pihak bersengketa sedang dinegosisasi main ditarik langsung power station-nya, itu disandera kita kalau begitu caranya, rakyat yang dirugikan."  (asp)