Penjualan Rumah AS Picu Penguatan Bursa Asia
- Reuters
VIVA.co.id – Pasar saham Asia mengikuti jejak penguatan di Wall Street AS, sebagai acuan pasar global, pada awal perdagangan bursa Rabu, 25 Mei 2016.
Dilansir CNBC, indeks utama bursa Asia menyambut positif laporan pasar perumahan di Amerika Serikat. Penjualan rumah baru di AS pada April melonjak 16,6 persen ke tingkat tahunan sebanyak 619 ribu unit, menjadi tingkat tertinggi sejak Januari 2008 yang melampaui perkiraan pasar sebelumnya.
Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney dibuka naik. Sedangkan bursa berjangka Australia pagi ini bergerak naik 1,4 persen ke level 5.371, dibandingkan penutupan indeks S&P ASX 200 pada perdagangan kemarin di level 5.295,57.
Nikkei berjangka di Osaka diperdagangkan di level 16.750 atau naik 1,64 persen, sedangkan Nikkei berjangka di Chicago diperdagangkan di level 16.785 atau menguat 0,03 persen. Keduanya lebih tinggi dari dari penutupan indeks acuan bursa Jepang, Nikkei di level 16.498,76.
Sementara di paar keuangan, dolar AS menguat dibanding mata uang mitra dagang utamanya.
Kathy Lien, Direktur Strategi Valuta Asing, BK Asset Management, mengatakan positifnya data penjualan rumah baru di AS semakin menguatkan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
"Bank sentral mengatakan pada tahun ini akan menaikkan suku bunganya sebanyak dua kali atau lebih," jelasnya.
Nilai tukar yen melemah terhadap dolar AS. Sedangkan harga minyak mentah jenis Brent naik 1,43 persen menjadi US$49,04 per barel. Minyak mentah berjangka AS menguat 1,17 persen menjadi US$49,19 per barel.
"Ekuitas, komoditas, dan dolar AS semua bergerak lebih tinggi, sehingga bursa Asia diatur terbuka untuk menguat," ujar Agus Nicholson, Analis Pasar IG.