Begini Jadinya Kalau Putra Sulung Jokowi Beri Ceramah Bisnis

Kafe nyeleneh anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq

VIVA.co.id – Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menjadi pemateri seminar tentang entrepreneur (pengusaha) muda di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Selasa 24 Mei 2016.

Gibran memberikan materi bertema “Revolusi Mental Pemimpin Muda, Solusi Kemajuan Bangsa”.

Namun bukan Gibran namanya, jika setiap apa yang diungkapkan tak memicu gelak tawa. Tak terkecuali sang moderator, yang dibuat kikuk dan tak berkutik, lantaran kehabisan pertanyaan yang selalu dijawab singkat dan menggelitik oleh CEO Martabak Kota Barat (Markobar) asal Solo itu.

Awalnya, Gibran diberikan waktu selama 30 menit oleh moderator untuk memberikan materi seputar bisnis Markobar dan Chili Pari Catering, usaha yang dijalaninya selama ini kepada para mahasiswa.

Namun, Gibran menawar hanya akan memberikan materinya selama 10 menit saja, dengan alasan tidak banyak yang bisa diungkapkannya.

"Orang malas bikin power poin, ya seperti ini. Jadi, saya hanya menampilkan gambar-gambar soal Markobar dan katering saja," kata Gibran disambut gelak tawa seisi ruangan.

Sampai akhirnya, moderator pun berinisiatif melakukan tanya jawab langsung seputar bisnis yang dijalani selama ini. Pada setiap pertanyaan, Gibran pun menjawab singkat dan menggelitik. Ketika itu, ia menampilkan foto antrean pembeli toko Markobar di kawasan Cikini, Jakarta.

"Tiap hari, saya pasti ada komplain pembeli. Katanya, antre Markobar di Cikini, sampai tiga sampai empat jam. Kalau dikomplain seperti itu saya jawab, ya memang itu risikonya. Kalau males antre, ya pakai Gojek. Kan seperti itu," beber suami Selvi Ananda itu.

Lebih jauh, Gibran pun apa adanya menjawab pertanyaan moderator seputar respons Joko Widodo. Moderator bertanya, respons ayahnya (Jokowi), saat ia memilih untuk berbisnis martabak daripada berpolitik.

Gibran mengaku sangat enjoy menjalani bisnisnya saat ini, dengan tidak bergantung pada kebesaran nama ayahnya.

Untuk memulai bisnis pada enam tahun silam, Gibran, bahkan blak-blakan pernah menjaminkan sertifikat tanah milik keluarga untuk modal awal. Namun, seiring kesuksesannya, kini utang tersebut telah lunas.

"Kenapa saya pilih (bisnis) kuliner? Ya, karena saya sudah ada di situ sebelum bapak jadi Presiden," tutur Gibran yang makin bikin pengunjung gergeran.

Gibran juga membeberkan, pernah suatu ketika Jokowi tak mendukung pilihan bisnisnya saat ini. Alasannya, saat itu, Jokowi menghendaki agar Gibran bisa meneruskan bisnis mebel keluarga yang sudah dijalankan Jokowi sejak masih muda.

"Tapi sekarang, (bisnis mebel) dipegang sama om. Ya (saya) merasa bersalah pasti. Tetapi, kalau saya ikut terjun di situ, mungkin enggak sesukses sekarang, " katanya.

Terbukti, selama kurang lebih enam tahun melakoni bisnis kuliner di kawasan Solo, kini Gibran sudah mampu membuka cabang di sejumlah kota besar, seperti Semarang, Jakarta, dan kota lain.

Meski begitu Gibran enggan menjawab pertanyaan berapa omzet bisnis yang kini semakin berkembang tersebut.

"Sebagai masukan, kalau kalian sudah sukses, duitnya disedekahkan. Intinya, saya jalankan sesuatu itu enjoy. Kalau buka cabang ramai alhamdulillah, kalau sepi tutup saja. Jadi, nyantai aja, " katanya.

Selain Gibran, seminar entrepreneur bertajuk “Revolusi Mental Pemimpin Muda, Solusi Kemajuan Bangsa” ini juga menghadirkan tokoh nasional dan presenter ternama Andi F. Noya. (asp)