Hati-hati, Harga Komoditas Membebani Kurs Rupiah

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa, 24 Mei 2016, diprediksi masih lanjutkan tren pelemahan.

Diharapkan, pelemahan rupiah dapat terbatas, karena adanya pembalikan arah menguat dengan memanfaatkan penguatan kurs yen.

"Laju rupiah kembali diuji batas pelemahannya. Meski masih dalam tren melemah, namun terlihat sudah mulai terbatas," kata analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, kepada VIVA.co.id, Selasa 24 Mei 2016.

Reza menjelaskan, belum adanya sentimen positif membuat laju rupiah belum dapat keluar dari teritori negatif, yang dibarengi sikap wait and see pelaku pasar. 

"Di sisi lain, melonjaknya laju yen terhadap dolar AS, setelah rilis neraca perdagangannya turut menahan potensi penguatan rupiah," tuturnya.

Meski laju dolar AS melemah terhadap yen, kata Reza, tetapi pelemahannya cenderung terbatas karena diimbangi dengan kembali melemahnya sejumlah harga komoditas pasca kembali melemahnya laju harga minyak mentah, setelah Iran bersikeras tidak akan mengurangi pasokan yang ada.

"Sebelumnya kami sampaikan laju rupiah yang kembali mendobrak benteng pertahanan support kami di Rp13.478 per dolar AS, memberikan peluang pada rupiah untuk kembali mengalami pelemahan lanjutan. Belum adanya sentimen positif yang dapat menahan pelemahan tersebut berimbas pada laju rupiah yang akan terus bergerak melemah," ujarnya.

Reza memperkirakan, laju rupiah hari ini akan bergerak melemah berada di kisaran rentang target batas bawah di level Rp13.615 per dolar AS dan target batas atas di level Rp13.593 per dolar AS.

(ren)