China Ingin Luncurkan Misi Antariksa dengan Balon
- ww.google.com
VIVA.co.id – Perusahaan asal Tiongkok, Space Vision, mempunyai terobosan dalam misi eksplorasi antariksa. Perusahaan itu merencanakan untuk mengirimkan awak dengan menggunakan balon, dalam misi antariksa.
Perusahaan yang berbasis di Beijing itu dalam beberapa bulan ke depan akan menguji performa dari teknologi balon tersebut. Nantinya uji coba akan melibatkan tiga orang yang terdiri dari seorang pengusaha, jawara parasut perempuan dan seorang teknisi pesawat terbang.
Dikutip dari Tech Times, Minggu 22 Mei 2016, dalam uji coba, nantinya balon akan diluncurkan dari Sanya, Provinsi Hainan. Daerah ini dipilih dengan alasan punya sumber daya yang cocok untuk peluncuran uji coba misi.
Saat meluncurkan awal dengan balon, Space Vision juga akan menyertakan teknologi pakaian parasut khusus pertama buatan Tiongkok.
Pakaian itu akan dikenakan oleh tiga partisipan yang akan terbang ke stratosfer, lapisan kedua atmosfer Bumi. Pakaian itu dilengkapi dengan radar dan sistem yang memungkinkan mereka berkomunikasi dengan fasilitas pengawas di daratan. Pakaian khusus itu juga dilengkapi dengan fitur transmisi gambar untuk keperluan pendataan.
Presiden dan pendiri Space Vision, Jiang Fang, mengatakan kesuksesan ekspedisi komersial perusahaannya itu telah disokong dan didukung oleh beberapa pakar teknis.
"Kami berharap untuk memimpin pertumbuhan sektor industri penerbangan antariksa domestik dengan memulai pada parasut antariksa, dan secara bertahap menuju ke publik untuk perjalanan di antariksa," kata Fang.
Para ahli mengatakan industri penerbangan antariksa komersial di Tiongkok telah mendapat dukungan dari pemerintah. Dengan demikian, diyakini akan menciptakan permintaan dari konsumen dan mendapatkan perhatian dari beberapa perusahaan privat lainnya.
Biaya sepenuhnya untuk uji coba balon antariksa itu disebutkan mencapai US$77 ribu atau Rp1,05 miliar.
Ambisi Space Vision itu tercatat bukan pertama kalinya muncul sebagai gagasan penerbangan antariksa komersial. Belum lama ini, perusahaan asal AS yaitu Bigelow Aerospace juga telah berkolaborasi dengan United Launch Alliance, untuk mengirimkan sebuah objek yang bisa jadi habitat di orbit rendah Bumi.