Tujuh Alasan Mengapa Pegawaimu Undur Diri

Ilustrasi resign.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Ada jutaan alasan pribadi mengapa seseorang memutuskan berhenti dari pekerjaan mereka. Mungkin ingin berlayar keliling dunia, atau memulai bisnis mereka sendiri di ruang bawah tanah yang dimiliki. 

Tetapi, dilansir dari Business Insider, Selasa 17 Mei 2016, ada beberapa faktor utama yang memainkan peran seseorang dalam mengabil keputusan untuk mengundurkan diri.

Dirangkum dari beberapa penelitian tentang resistensi pekerjaan dan pendapatan, menyoroti tujuh hal isu yang membuat seseorang akhirnya mengatakan 'aku keluar dari sini'. Baca dan lihatlah, apakah di perusahaan Anda ada masalah seperti ini. 

1. Mereka ingin lebih banyak uang

Uang bisa memotivasi seseorang untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Menurut studi International Consortium for Executive Development Research (ICEDR), kurangnya gaji yang adil dan kompensasi menjadi salah satu alasan utama mengapa pria dan wanita berusia sekitar 30 tahun meninggalkan pekerjaannya. 

Studi itu juga menunjukkan, 65 wanita pekerja sekitar usia 30 tahun lebih banyak berhenti kerja, karena uang dibanding pria yang hanya berjumlah 56 persen dari responden. 

2. Mereka tidak melihat kesempatan untuk belajar dan berkembang

Penelitian ICEDR yang sama menemukan bahwa alasan utama pria untuk berhenti adalah bahwa tidak ada cukup kesempatan untuk belajar dan berkembang. Sebanyak 65 persen dari pria mengungkapkan alasan itu untuk berhenti kerja. 

Penelitian terbaru dari Deloitte menghasilkan temuan serupa. Menurut survei, 71 persen dari dari pekerja yang berencana untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam dua tahun ke depan tidak puas dengan bagaimana keterampilan kepemimpinan mereka.  Namun, jumlah itu turun menjadi 54 persen di antara mereka yang berencana untuk tetap bekerja hingga 2020.

3. Tidak ada tujuan yang lebih besar

Istilah tujuan bisa terdengar kabur, tetapi ternyata ada karyawan yang menghargai kesempatan untuk memberikan kontribusi positif kepada dunia. 

Berdasarkan data Deloitte, 88 persen pekerja yang kerja lebih dari lima tahun mengatakan puas dengan tujuan perusahaan. Sementara itu, hanya 63 persen dari mereka yang berencana untuk meninggalkan perusahaan dalam waktu dua tahun ke depan, karena tujuan perusahaan terlalu kecil. 

***

4. Terlalu banyak kolaborasi antara rekan kerja

Para peneliti mengatakan ada sisi gelap dari kolaborasi, karena semakin berharga Anda kepada perusahaan, ketika anda bisa menyelesaikan pekerjaan sendiri. 

5. Perusahaan tidak memfasilitasi kolaborasi antara rekan kerja

Sebuah survei di EY pada 2015 menemukan bahwa alasan utama karyawan berhenti kerja, karena lingkungan kerja mereka tidak mendorong kolaborasi antarrekan kerja. 

6. Mereka tidak merasa dihargai oleh manajemen

Semua orang suka mendengar bahwa mereka sedang melakukan pekerjaannya dengan baik.

Bahkan, setengah dari responden dalam survei 2013 careerbuilder mengatakan, peningkatan pengakuan kinerja karyawan dalam bentuk penghargaan, hadiah uang tunai, dan perjalanan perusahaan, adalah salah satu cara untuk mendorong karyawan untuk tinggal di perusahaan itu

7. Mereka bekerja dengan jam kerja lembur yang berlebihan

Survei EY yang sama menemukan bahwa jam lembur yang berlebihan adalah salah satu alasan utama untuk berhenti. Hal itu didukung oleh temuan survei yang mengungkap bahwa enam dari 10 manajer di Amerika Serikat, melaporkan bekerja lebih dari 40 jam seminggu. (asp)