Kredit Bermasalah Bank Naik, OJK Tidak Takut

Ilustrasi perbankan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Ottoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan tren kenaikan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) perbankan nasional yang meningkat pada periode kuartal I-2016, baik itu bank swasta maupun bank Badan Usaha Milik Negara.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menjelaskan, tren peningkatan rasio kredit macet dikarenakan adanya penurunan permintaan kredit yang cukup signifikan pada tiga bulan pertama tahun 2016. Namun angka peningkatan tersebut masih dalam batas aman.

“Kredit turun karena memang demand pada kuartal pertama relatif siklusnya seperti itu. Lalu, angka juga masih di bawah lima persen,” kata Muliaman saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa 17 Mei 2016.

Muliaman mengaku tetap optimistis tren peningkatan rasio kredit macet akan kembali membaik di sisa tahun ini. Apalagi, sampai saat ini belum ada indikasi perbankan nasional untuk mengajukan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB).

Artinya, lanjut Muliaman, tingkat kepercayaan bahwa perekonomian akan semakin membaik dalam sisa tiga kuartal ke depan masih dipegang teguh. Meski pada kuartal I-2016 pertumbuhan ekonomi nasional agak melesu, ia yakin di sisa tiga kuartal ke depan pertumbuhan mampu mengkompensasi kinerja perbankan.

“Kuartal kedua dan ketiga biasanya permintaan kredit bisa kembali membesar. Apalagi, target RBB tetap akan tergantung kepada performa ekonomi,” tutur Muliaman.