Peternakan Swasta Akan Dibatasi

Peternakan ayam potong di Bogor
Sumber :
  • Antara/ Jafkhairi

VIVA.co.id – Perusahaan pelat merah di bidang peternakan didorong untuk menyeimbangkan peran perusahaan swasta yang selama ini mendominasi pasar unggas nasional, demi menimalisasi adanya ketimpangan dengan peternak unggas yang relatif kecil.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, sampai saat ini usaha peternakan ayam ras pedaging (boiler) hampir 95 persen dikuasai oleh perusahaan integrasi. Kepincangan ini pada akhirnya membuat peternak mandiri boiler sulit bersaing, karena ada penguasaan sarana dan efisiensi usaha. Stabilitas harga pun dikhawatirkan akan terpengaruh.

“Kita harus mulai masuk ke hulu industri perunggasan. Kita juga harus mulai merancang kebijakan dari sekarang. Jika terus begini, persaingan tidak akan jalan,” kata Darmin, di sela-sela rapat koordinasi di kantornya, Jakarta, Jumat 13 Mei 2016.

Berdasarkan hasil pengamatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di rentang bulan Januari - Februari, terjadi disparitas harga yang cukup tinggi untuk komoditi daging ayam. Di tangan peternak, harga daging ayam berkisar Rp10 ribu per kilogram.

Sementara itu, untuk harga yang beredar di pasaran, justru melonjak di kisaran Rp38 ribu sampai dengan Rp40 ribu per kilogram. Padahal, harga ideal hanya sebesar Rp18 ribu per kilogram.

Sebagai tindak lanjut dari hal ini, Menko Darmin pun menginstruksikan, agar para kementerian/lembaga terkait untuk segera melakukan harmonisasi dan sinkronisasi dokumen Peraturan Menteri Pertanian dan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penataan Keseimbangan Pasar Perunggasan.