Khawatir iPhone 'Membusuk', Sebagian Wall Street Terperosok
- Reuters
VIVA.co.id – Bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis waktu setempat, diwarnai keuntungan saham-saham bidang telekomunikasi dan konsumen. Namun , saham Apple jatuh ke titik terendah dua tahun terakhir.
Dilansir dari Reuters, Jumat 13 Mei 2016, saham Apple Inc (APPL.O) yang merupakan porfolio andalan, menjadi hambatan tiga indeks Wall Street, merosot 2,35 persen menjadi US$90,34 per lembar saha,. Terendah sejak Juni 2014. Hal tersebut didorong mmunculnya kekhawatiran membusuknya persediaan Iphone karena perlambatan permintaan.
Dow Jones Industrial Average ditutup 0,05 persen lebih tinggi pada 17.720,5 poin dan Standard & Poor's (S&P) 500 berakhir turun 0,02 persen pada 2.064,11. Sementara itu terjepit oleh penurunan Apple, Nasdaq Composite IXIC turun 0,49 persen menjadi 4.737,33.
Tujuh dari 10 besar sektor S&P 500 berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan 0,72 persen di telekomunikasi SPLRCL dan kenaikan 0,54 persen di sektor konsumen SPLRCS. Indeks kesehatan SPXHC, kehilangan 0,58 persen, dengan Allergan (AGN.N) turun tiga persen.
Menurut data Thomson Reuters, sekitar 7,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS semalam, yang cocok dengan rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir.