11-5-1960: Tokoh Pembantai Yahudi Ditangkap di Argentina
- db.yadvashem.org
VIVA.co.id – Hari ini, 56 tahun silam, Adolf Eichmann ditangkap oleh empat agen intelijen Israel, Mossad, di ibu kota Argentina, Buenos Aires.
Ia merupakan salah satu tokoh penting Nazi Jerman yang diberi gelar "Spesialis Yahudi”, karena menjabat sebagai Kepala Bagian Hubungan Yahudi Bidang Keamanan.
Menurut situs History Today, ketika Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Nazi Jerman oleh Sekutu, banyak petinggi militer mereka yang ditangkap dan bunuh diri. Eichmann salah satu yang beruntung.
Ia memutuskan untuk menghilangkan jejak. Pernah tertangkap dua kali oleh Sekutu pada akhir peperangan, Eichmann dapat melarikan diri dari penjara sementara dan terbang ke Austria.
Pilihan tempat untuk "merubah nasib pun" jatuh pada Argentina. Eichmann lalu berganti identitas menjadi bernama Ricardo Clement. Pada 1950, ia bersama istri dan dua orang anaknya menginjakkan kaki di Buenos Aires atas bantuan Presiden Juan Peron.
Namun, ternyata keberadaannya di Argentina terendus Mossad. Adalah Simon Wiesenthal, tokoh utama di balik perburuan Eichmann, yang terus melacak jejak "Si Pembantai Yahudi" itu. Alhasil, pada 1953, Wiesenthal mendapat laporan terpercaya (A1) bahwa Eichmann dan keluarganya memang tinggal di Argentina.
Sebuah tim kecil dibentuk hanya untuk memburu dan mengekstradisi Eichmann ke Israel. Pada 3 Mei 1960, di bawah pimpinan Peter Malkin, empat agen Mossad sudah berada di Buinos Aires dan langsung menguntit aktivitas harian Clement alias Eichmann.
Diketahui pula, ia bekerja sebagai mandor di Pabrik Mercedes-Benz. Setelah delapan hari, tim lalu menangkap Eichmann setelah turun dari bus usai bekerja di dekat rumahnya di Jalan Garibaldi, San Fernando, Buenos Aires.
Ia lalu dibawa ke rumah persembunyian (safe house) di Argentina untuk diinterogasi agar mengakui jati diri aslinya. Dia sempat ditahan di sana hingga 20 Mei.
Sehari setelahnya, di bawah pengaruh obat penenang dan menyamar dengan memakai rambut palsu abu-abu serta kumis palsu, Eichmann bersama Tim Malkin lalu berhasil naik pesawat menuju Dakkar, Senegal untuk kemudian dibawa ke Tel Aviv, Israel.
Pada 23 Mei, Perdana Menteri Israel David Ben-Gurion mengumumkan penangkapan Eichmann. Ia langsung diadili di Yerusalem atas tuduhan kejahatan perang dan kemanusiaan terhadap orang-orang Yahudi. Akhirnya, Adolf Eichmann ditetapkan bersalah dan dijatuhi hukuman gantung di Penjara Ramlah pada 31 Mei 1962.
(ren)