Ini Resep Jitu Bertahan Hidup Saat Merantau
- U-Report
VIVA.co.id – Sebagai pendatang baru di wilayah orang, mengatur kehidupan sendiri bisa jadi bukan sebuah hal yang mudah bagi sebagian orang. Apalagi jika tidak memiliki kemampuan pengendalian diri terutama untuk urusan perut.
Masalah semakin runyam manakala tidak memiliki pendapatan sendiri alias harus bergantung pada uang transfer orang tua. Anak rantau harus pintar-pintar mengatur keuangan mereka supaya dengan uang tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam satu bulan. Mulai dari uang makan, kebutuhan bahan bakar, harus memiliki buku materi belum lagi jika ingin memenuhi hasrat berkumpul bersama teman-teman.
Maka dari itu, untuk membantu Anda yang merupakan perantau di wilayah orang agar tetap bisa bertahan hidup setidaknya dalam sebulan sampai orang tua mengirimkan uang bulanan, ada beberapa tips yang bisa diterapkan guna menghemat uang sehingga memenuhi kebutuhan hingga satu bulan.
1. Jangan menjadi pribadi yang malas!
Hidup jauh dari orang tua berarti Anda diharapkan untuk bisa mandiri dalam mengatur kehidupan di tanah rantau. Sayangnya, tidak semua orang bisa dan mau sadar bahwa jauh dari orang tua merupakan kesempatan untuk belajar hidup mandiri dan mendisiplinkan diri.
Ketika hidup jauh dari orang tua, Anda akan lebih tidak bisa untuk malas karena segala sesuatu harus dilakukan sendiri. “Bagaimana dengan banyaknya usaha di sekitar kos? Banyak dari mereka yang menawarkan jasa-jasa yang dibutuhkan anak rantau seperti laundry dan menjajakan makanan?”
Bukankah kedua hal tersebut merupakan kebutuhan yang sebenarnya bisa dikerjakan dan diselesaikan sendiri? Sekali-kali boleh saja menyerahkan tugas cuci baju ke laundry atau membeli makanan di luar. Tetapi jika setiap hari dan memiliki dana yang terbatas, kebiasaan ini bisa membawa Anda pada malapetaka.
2. Teman bisa menjadi faktor boros.
Terkadang menolak ajakan teman memang terasa berat. Apalagi jika ajakan tersebut merupakan ajang makan di kantin yang kerap disebut orang sebagai waktu-waktu untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan teman seperjuangan.
Hindari pemikiran ini jika memang ingin menghemat pengeluaran. Anda masih bisa berkomunikasi dan menjalin hubungan pertemanan yang baik dengan kawan-kawan dan tidak harus dalam momen makan. Bukankah momen makan bersama teman terkadang harus mengorbankan jatah makan dua hari?
3. Alokasikan anggaran pada kebutuhan prioritas
Anda tidak bisa tidak membagi-bagi uang untuk kebutuhan dalam sebulan. Jika melakukan pengeluaran tanpa perencanaan, yang terjadi hanya akan selalu merasa kekurangan dengan uang bulanan yang dikirimkan.
Ketika mengajukan protes kenaikan uang bulanan sementara pola hidup tidak ditata, seberapa besar pun uang bulanan yang dikirimkan orang tua tidak akan pernah menjadi nominal yang cukup.
Baca Juga: Mengenal Tabungan Emas, Syarat, dan Manfaatnya
4. Alokasikan uang pada kebutuhan vital
Ketahui pasti apa tujuan merantau? Apakah untuk belajar? Atau bekerja? Maka prioritaskan alokasi dana untuk kebutuhan utama dalam merantau, selain makan dan bertahan hidup. Misalkan, Anda mungkin merasa tidak terlalu berat untuk mengeluarkan uang guna membayar kebutuhan print out di fotokopi dekat indekos.
Akan tetapi, bila pengeluaran ini cukup rutin dan cukup banyak jumlah kertas yang dibutuhkan, maka tidak ada salahnya sisa dari alokasi dana bulanan digunakan untuk membeli mesin printer dan kebutuhan kertas.
5. Strategi ‘dua satu'
Urusan perut terkadang menjadi hal yang cukup membuat orang kewalahan. Tetapi sebagai anak kos, Anda tentunya harus lebih tangguh, apalagi jika uang bulanan terbatas. Terapkan strategi ‘dua datu’ untuk tetap memenuhi gizi, dibandingkan memenuhi jatah makan sehari-hari yang normalnya tiga kali.
Pada pagi dan siang hari, pilihlah menu sederhana yang tentunya tetap bergizi. Pada malam hari, Anda bisa menambahkan variasi untuk memenuhi gizi yang mungkin tidak didapatkan pada sarapan atau makan siang.
Kontrol diri dalam melakukan penghematan kunci dari pengelolaan uang bulanan yang baik dan bisa menjadi hemat terletak pada kekuatan hati setiap orang.
Sebagai orang yang “lepas” dan cukup bebas mengatur hidupnya, godaan di tanah rantau terlihat lebih menggiurkan sebab Anda tak diawasi oleh orang tua dan justru diberi kebebasan serta kepercayaan untuk mengatur sendiri kehidupan.
Jika tidak bisa mengontrol diri untuk menghindari hal tersebut, bukan tidak mungkin uang bulanan yang sesungguhnya lebih dari cukup untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidup dalam sebulan menjadi nominal yang terlampau kecil.
Baca Juga: 10 Cara Berhemat Saat Kuliah
(ren)