Terungkap, Hewan Aneh Bermoncong Palu di Laut

Fosil Atopodentatus unicus
Sumber :
  • Nick Fraser/National Museums Scotland/Handout via REUTERS

VIVA.co.id – Untuk kedua kalinya, ilmuwan di China menemukan fosil reptil laut pemakan tumbuhan seukuran buaya. Fosil tersebut adalah genus Atopodentatus, yang hidup di laut dan bentuk tubuhnya seperti buaya.

Seperti dikutip BBC, Senin, 9 Mei 2016, fosil kedua ini ditemukan di Provinsi Yunnan, China oleh Chun Li dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di Beijing. Sementara fosil pertama ditemukan beberapa tahun yang lalu, spesiesnya sudah ditentukan, yaitu Atopodentatus unicus, tapi belum terlalu menjelaskan bagaimana cara kerja reptil pemakan tumbuhan itu memakan makanannya.

Nick Fraser, peneliti Museum Nasional Skotlandia yang meneliti fosil mengatakan, bentuk moncong Atopodentatus itu aneh. Uniknya lagi, kata dia, hanya segelintir pemakan tumbuhan yang hidup dan punah.

“Reptil itu aneh, hewan aneh. Kami membayangkan (hewan) itu menggores ganggang dan sejenisnya yang bersembunyi dari batu di bawah air. Reptil laut herbivora sangat jarang, ini adalah catatan tertua yang kita tahu,” ujar Fraser.

Memang, Atopodentatus diperkirakan telah hidup 242 juta tahun yang lalu, serta yang pertama dikenal sebagai reptil laut vegetarian.

Moncong seperti palu

Fraser menjelaskan, kemungkinan yang membantu Atopodentatus ketika memakan tumbuhan adalah dengan bentuk moncong kepala seperti palu dan lebar dan gigi depan seperti pasak.

Kemudian, tim peneliti lain yang membantu dari Field Museum di Chicago membuat sebuah sketsa Atopodentatus dengan playdoh (adonan mainan anak). Mereka lalu membentuk rahang dengan tanah liat, dan menggantikan tata letak gigi dengan tusukan gigi.

"Kami melihat bagaimana rahang atas dan bawah terkunci bersama-sama, dan itulah bagaimana kami melanjutkan dan menggambarkannya (Atopodentatus memakan tumbuhan)” kata salah satu peneliti Olivier Rieppel.

Rieppel mengatakan, Atopodentatus membantu menceritakan tentang kepunahan massal yang terbesar di dunia pada 252 juta tahun yang lalu. Pada masa itulah, Bumi kehilangan 90 persen dari hewan laut.

"Keberadaan hewan khusus seperti Atopodentatus unicus menunjukkan bahwa kehidupan pulih dan diversifikasi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Dan (keberadaan) reptil pasti tidak ada yang akan berpikir bahwa itu hadir dan ada," kata dia. (ms)