Stok Surplus, Mentan Optimistis Bisa Ekspor Beras

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aryo Wicaksana

VIVA.co.id – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, optimistis melihat kondisi stok beras yang sudah ada. Ia yakin Indonesia bisa mengekspor beras ke luar negeri.

"Doakan saja sebentar lagi," kata Amran, saat panen raya di Desa Balirejo, Kecamatan Ankonang, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu, 4 Mei 2016.

Menurutnya, saat ini stok beras secara nasional di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah ada 2 juta ton lebih. Jumlah ini meningkat 100 persen dari 2015 lalu.

"Dua juta ton itu baru satu bulan, masih ada masa panen satu bulan lagi," tambah Amran.

Tak hanya beras yang mengalami surplus stok. Beberapa bahan pokok lainnya juga terdata memiliki stok melimpah untuk dipasarkan secara nasional.

"Jadi lumbung pangan, kita ini negara besar, negara subur, beberapa komoditas kita sudah ekspor. Pasokan bawang sudah naik 100 persen, Insya Allah tahun ini semoga bisa lebih tinggi lagi, pasokan jagung juga surplus," ujarnya.

Meski stok mengalami surplus, Amran mengakui adanya anomali sehingga harga bahan pangan di masyarakat masih tinggi.

"Produksi sekarang baru saja kami terima di perjalanan tadi. Ada bawang 23 ribu ton siap dibeli, harga Rp20 ribu per kg (kilogram), harga di lapangan Rp18 ribu per kg, harga di kota Rp36 ribu per kg. Artinya apa? Ada anomali. Bukan saja bawang, tapi jagung juga demikian," jelasnya.

Untuk mengatasi anomali harga ini, Kementerian Pertanian menyiapkan 1.000 pasar pangan murah berkualitas secara nasional. Di pasar ini, harga beras akan dibanderol Rp7.500 per liter.

"Yang bisa menghadapi anomali adalah mekanisme pasar," tegas Amran.

Dia menjamin, pangan yang akan dijual di pasar ini memiliki kualitas premium, walaupun harganya murah. 

"Langsung beli ke kelompok tani, ini potong kompas," ujarnya.

Dia menambahkan, di pasar ini juga akan ada bahan pangan lainnya, seperti bawang dan cabai. Pangan murah ini akan dijual di Toko Tani di berbagai daerah seperti Bandung, Medan, Sulawesi Selatan, dan Surabaya. "Prioritas Jakarta," ucapnya.