Angka Pengangguran Sarjana Meningkat Drastis
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2016 tercatat sebesar 5,5 persen. Ini berarti dari 100 angkatan kerja terdapat sekitar lima hingga enam orang penganggur.
Jika dibandingkan dengan kondisi periode sebelumnya yaitu pada Februari 2015, TPT mengalami penurunan sebesar 0,31 persen. Meski demikian, TPT untuk lulusan universitas atau sarjana (S1) justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Tercatat tingkat pengangguran Sarjana meningkat dari 5,34 persen pada Februari 2015 naik menjadi 6,22 persen pada Februari 2016.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, M. Sairi Hasbullah mengungkap faktor yang menyebabkan peningkatan pengangguran tersebut. Menurutnya, faktor terkuat adalah masih banyaknya sarjana yang idealis dalam memilih pekerjaan.
"Kalau sarjana punya aspirasi, punya selera, ada pilih-pilih pekerjaan dan sebagainya, tentu kalau tidak sesuai dengan spesifikasi yang bersangkutan, lebih baik menganggur dulu," kata Sairi di Kantor BPS Pusat, Rabu 4 Mei 2016.
Hal ini berbeda dengan masyarakat berpendidikan sekolah dasar (SD), yang cenderung mudah mendapat pekerjaan.
"Kalau bukan sarjana, misalnya tamatan SD, tidak akan menganggur, kenapa? Karena dia mau kerjaan apapun. Karena itu angka pengangguran sarjana selalu lebih tinggi dibanding yang bukan sarjana, dari tahun ke tahun begitu polanya," tutur dia.