Terungkap, Penyebab Garis Aneh di Planet Mars
- www.nasa.gov
VIVA.co.id – Peneliti mengungkapkan temuan baru di permukaan Peneliti mengatakan garis gelap dan aneh di lereng Mars kemungkinan dibentuk oleh air yang mendidih. Kesimpulan ini disampaikan setelah peneliti mendalami fitur garis gelap tersebut.
Dikutip dari The Verge, Selasa, 3 Mei 2016, untuk sampai pada kesimpulan tersebut, peneliti mencairkan es dalam sebuah ruangan yang disebut Mars Chamber. Ruangan ini digunakan untuk menciptakan kembali aliran air di permukaan Mars.
Peneliti menggunakan skema tersebut untuk melihat bagaimana mencairnya es di itu berinteraksi dengan tanah berpasir di Mars. Diketahui mengingat tekanan atmosfer di permukaan Mars rendah maka air di Mars tetap cair tapi dalam waktu yang singkat. Dalam kondisi tersebut, air di Mars cepat membeku maupun mendidih.
Nah, dalam percobaan itu, peneliti menemukan air mendidih dan menciptakan garis yang sama fiturnya dengan yang ditemukan di Planet Merah tersebut.
Peneliti melakukan serangkaian pengujian laboratorium untuk melihat bagaimana air dan sedimen berinteraksi di Mars. Peneliti menciptakan kembali atmosfer tipis Mars dan menempatkanya pada sebuah blok es seukruan 7,5 ons pada lapisan atas lereng berpasir Mars
Selanjutnya, peneliti mengawasi es mendidih mencair dan menguap. Fenomena itu kemudian menyebabkan butiran pasir ke udara dan menciptakan tumpukan pasir kecil. Karena makin banyak butiran pasir yang menumpuk, kemudian tumpukan itu runtuh dan membentuk garis yang mirip dengan yang saat ini teramati di Planet Mars.
"Air dalam kondisi atmosfer Mars berperilaku lebih berbeda dengan (air) yang kita gunakan. Jika orang pergi ke Mars, kita perlu memahami aktivitas ini," ujar Alfred EcEwen, profesor geologi planet di Universitas Arizona, Amerika Serikat. McEwen merupakan salah satu penulis studi peneliti yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience.
Hasil studi tersebut mendapat sambutan positif dari peneliti lain yang di luar studi tersebut.
"Ini adalah studi laboratorium yang luar biasa, seperti proyek pameran sains," kara David Stillman, ilmuwan senior di departemen studi antariksa Southwest Research Institute menanggapi hasil uji peneliti tersebut.
Namun demikian, Stillman memberikan catatan bahwa studi yang dilakukan peneliti itu punya keterbatasan dalam menciptakan kembali lingkungan Mars. Misalnya soal suhu dalam Mars Chamber. Stillman mengatakan suhu perangkat penelitian itu terlalu hangat dibandingkan dengan suhu Mars yang biasanya, yaitu saat hangat mencapai 70 derajat Fahrenheit.
Catatan lainnya yaitu lapisan pasir yang digunakan dalam studi dinilai terlalu tipis, bahkan lebih tipis dari yang ada di permukaan Mars.
Catatan Stillman itu diakui oleh penulis studi yang lain, Marion Massé. Penulis yang merupakan peneliti planet dan laboratorium geodinamik di Université de Nantes, Prancis itu mengatakan eksperimen dibatasi ukuran Mars Chamber yang berdiameter 3 kaki dan panjangnya 7 kaki.
Untuk diketahui garis aneh di lereng Mars pertama kali terdeteksi oleh pesawat pengorbit Mars milik Badan Antariksa AS (NASA), Mars Reconnaissance Orbiter (MRO).
Kemudian pada September tahun lalu, NASA mengumumkan garis aneh tersebut dibentuk oleh aliran air garam yang makin tebal saat musim kering di Mars.