Dana Bantuan Sosial Akan Disalurkan Non Tunai

Antrean BLT
Sumber :
  • Inin Nastain | Subang

VIVA.co.id – Dalam upaya mendukung perluasan pelayanan perbankan sebagai bagian dari peningkatan financial inclusion, Bank Indonesia (BI) mendukung rencana pemerintah untuk mengurangi penyaluran dana bantuan sosial melalui pembayaran tunai, dengan jalan menyalurkannya melalui rekening calon penerima bantuan sosial.

“Presiden sudah menegaskan bahwa semua program bantuan sosial dan subsidi harus dapat dilakukan secara non tunai. Karena, dengan melakukan bantuan sosial secara non tunai, akan meyakini bahwa nanti itu akan terjadi kondisi bagi penerima itu lebih mudah dan nyaman. Dan yang penting mereka terhubung dalam sistem keuangan formal, seperti sistem keuangan perbankan,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo, seperti dilansir dari laman Setkab, Kamis 28 April 2016.

Agus mengemukakan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), baik ABPN 2015, maupun 2016, ada cukup besar bantuan sosial dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat yang perlu didukung, karena masuk dalam kategori miskin. Secara keseluruhan, jumlahnya mencapai 35 persen dari rakyat yang termiskin di Indonesia, atau sekitar 86,4 juta individu.

Ia menyebutkan, selama ini bantuan sosial itu atau bantuan subsidi sudah berlangsung. Tetapi, masih banyak yang dilakukan bantuan dalam bentuk tunai. Karena itu, Gubernur BI menyambut baik penegasan Presiden, yang akan memperbesar penyaluran dana bantuan sosial secara non tunai.

“Ini masuk kategori financial inclusion yang memang kami targetkan, dan tentu bagi masyarakat lebih sejahtera. Karena, uang itu tidak diterima tunai bisa tersimpan dalam sistem elektronik. Tetapi bagi pemerintah, ini adalah suatu peningkatan efisiensi dan efektivitas serta yang terpenting adalah transparansi dan akuntabilitas,” tutur Agus.

Ia menambahkan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) akan berkoordinasi untuk meyakinkan bantuan-bantuan sosial itu betul-betul seperti model yang sudah diterapkan.

“Kami melihat bahwa nanti bantuan-bantuan yang berbagai macam itu semua akan terkonsolidasi dalam satu sistem yang sederhana, menggunakan sistem elektronik dan mungkin juga alternatifnya kartu kombo yang membuat semua fasilitas itu bisa menjadi terintegrasi,” kata Agus.