BI Jaga Rupiah Tak Tembus 10 Persen

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Bank Indonesia (BI) memperkirakan aliran modal masuk ke pasar domestik yang akan berlanjut di sepanjang 2016. Hal tersebut direspons BI, dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, agar volatilitasnya tidak tembus 10 persen.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung, pihaknya memperkirakan, capital inflow atau arus modal masuk akan berlanjut di sepanjang tahun ini. Namun, dana tersebut akan berpeluang memicu gejolak di pasar uang, jika tidak terkelola dengan baik.

"Kami akan menjaga (volatilitas rupiah) tidak lebih dari angka itu," kata Juda di gedung BI, Selasa 26 April 2016.

Dengan demikian,  BI akan mengupayakan untuk mengelola dana asing yang masuk, agar pergerakan rupiah tidak mengalami fluktuasi secara berlebihan. "Kami akan mengelola inflow dengan baik, sehingga kurs relatif stabil dan tidak menimbulkan gejolak," ujarnya.

Berdasarkan catatan BI, pada Maret-April 2016, volatilitas rupiah terhadap dolar AS cenderung stabil di kisaran 5,6 persen. "Dibandingkan sebelumnya, rata-rata bisa 10-11 persen. Akan kami kelola dengan baik inflow ini, jangan sampai juga menimbulkan apresiasi yang berlebihan," tutur Juda.

Ia menambahkan, penguatan rupiah secara berlebihan juga akan berdampak negatif bagi perekonomian domestik. "BI menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, serta memanfaatkan ruang pelonggaran kebijakan moneter secara berhati-hati," katanya. (asp)