Resep Darmin Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja RI

Ilustrasi buruh pabrik tekstil
Sumber :
  • dailymail.co.uk

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, membeberkan resep khusus dalam meningkatkan keterampilan dan daya saing para pekerja di Tanah Air. 

Hal ini diungkapkan Darmin usai menghadiri penandatangan kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Lalu, apa kiat-kiat khusus dari mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut?

Menurut Darmin, ada dua hal yang sebaiknya harus dilakukan. Pertama, yakni bagaimana membentuk asosiasi profesi. Dengan adanya asosiasi tersebut, pemerintah pun akan dengan mudah mendapatkan masukan dari para pakerja, bagaimana meningkatkan keterampilan mereka di dunia industri.

“Jadi bagaimana membuat standar di industri tertentu. Tapi, kita perlu bicara dan mendorong terbentuknya asosiasi profesi, supaya kita bisa bekerja sama dengan mereka. Sekarang umumnya memang belum ada itu,” kata Darmin, saat ditemui di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa, 26 April 2016.

Peran Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Nasional Setifikasi Profesi (BNSP), serta setiap universitas yang menaungi para calon tenaga kerja pun harus diperkuat, guna mengakselerasi rencana meningkatkan kompetensi dan daya saing para tenaga kerja.

Kedua, yakni bagaimana mendorong pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) yang langsung berada di kementerian/lembaga terkait. 

Selama ini, BLK justu berada di bawah naungan instansi masing-masing daerah, seperti Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tenaga Kerja. “Bagaimana Kementerian Ketenagakerjaan termasuk pemerintah daerah itu masing-masing punya BLK,” ujarnya.

Mantan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tersebut pun mengajak pihak swasta untuk ikut serta dalam upaya meningkatkan daya saing para pekerja. Dengan demikian, apa yang selama ini menjadi kebutuhan para pekerja bisa terpenuhi dengan maksimal.

“Swasta atau investor juga boleh ikut serta. Bisa sponsorship atau investasi sendiri. Dengan catatan harus terakreditasi. Jadi, bagaimana setiap industri atau asosiasi bisa membangun lembaga pelatihan.”

(mus)