Produk Apple Dikritik Usang dan Ketinggalan Zaman

Apple Pencil
Sumber :
  • REUTERS/Beck Diefenbach

VIVA.co.id – Pesaing Apple di Negeri Tirai Bambu, LeTV menyebutkan produsen iPhone tersebut telah usang dan kehilangan momentum di China. Sebab, Apple selama ini hanya fokus pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) saja, dibanding fokus pada internet.

Hal itu disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) dan Chairman LeTV, Jia Yeuting, dalam sebuah wawancara televisi. Diketahui LeTV kini berubah nama sebagai LeEco. Sebelumnya LeTV dikenal sebagai Netflix-nya China.
 
Dikutip dari CNBC, Selasa 26 April 2016, Jia mengungkapkan beberapa langkah yang membuat Apple 'ketinggalan zaman' dalam pasar China.
 
"Kami berpikir perbedaan antara kami dan Apple sangat besar. Apple merupakan perusahaan ponsel mobile yang fokus pada hardware dan software. Sedangkan LeEco pertama fokus pada internet, dan kemudian pada software dan akhirnya ke hardware," ujar Jia.
 
Bos LeEco itu menyebutkan penilaian terhadap produk yang dihasilkan Apple. Menurut Jia, desain produk Apple terlihat ‘usang' dan 'ketinggalan zaman'.
 
"Apple hanya punya aplikasi individual. Ini memang cocok pada generasi pertama jaringan mobile, yaitu saat CPU (central processing units) dan kecepatan jaringan mobile belum cukup," jelas Jia.
 
Tapi, menurutnya, saat ini kondisi sudah berubah. Tren sudah beralih ke era internet mobile, yang mana kecepatan jaringan sudah tidak menjadi sebuah problem. Untuk itu, Jia mengatakan aplikasi yang terpisah berarti sebuah langkah yang sangat usang dalam membangun pengalaman pengguna.
 
"Nah, kami berharap bisa membongkar keusangan ini," kata dia.
 
Meski LeEco dikenal sebagai Netflix-nya China, tapi perusahaan tersebut punya serangkaian produk lain, yaitu smartphone, televisi, sepeda gunung, dan sampai kendaraan listrik. Belum lama ini, pekan lalu, LeEco malah meluncurkan kendaraan supercar otonom, LeSEE yang dirancang untuk melawan mobil Model X, buatan Tesla. Salah satu inovasi LeEco yaitu membawa sejumlah konten mulai dari film, acara TV sampai musik ke pengemudi LeSEE.
 
Jia juga menyindir anjloknya penjualan iPhone di Negeri Tirai Bambu tersebut. Sebagaimana diketahui, China merupakan pasar kedua terbesar bagi perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Bahkan menurutnya, inovasi Apple malah jadi biang penurunan penjualan mereka di China.
 
"Salah satu alasan paling penting penurunan penjualan karena inovasi Apple menjadi sangat lambat," kata Jia menunjuk peluncuran iPhone SE.
 
Menurutnya, iPhone SE dari perspektif orang dalam industri merupakan produk dengan teknologi yang rendah atau tak canggih. "Kami berpikir ini adalah sesuatu yang seharusnya tak dilakukan oleh mereka (Apple)" ujarnya.