Wakil Ketua DPR Jadi Keynote Speech dalam Panel Discussion

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon
Sumber :

VIVA.co.id – Delegasi DPR RI mengikuti Sidang The 9th Asia Europe Parliamentary Partnership Meeting (Pertemuan ke-9 Kemitraan Parlemen Kawasan Asia-Eropa) di  Ulaanbataar Mongolia. Delegasi Indonesia dipimpin Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.

Agenda pertama dimulai Pukul 16.00 waktu Mongolia. Delegasi DPR RI yang terdiri dari Fadli Zon (F-Gerindra), Tantowi Yahya (F-Golkar), Abdul Kadir Karding (F-PKB), Sudin (F-PDIP), Mahfudz Abdurrahman (F-PKS) ikut dalam Preparatory Meetinguntuk mempersiapkan teknis persiapan sidang hari ini, Jumat 22 April 2016.

Dalam Preparatory Meeting, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang menjadi Ketua Delegasi DPR RI ditunjuk menjadi Keynote Speech dalam panel discussion dengan tema Connectivity and Effective Multilateralism.

"Ini sebuah kehormatan bagi Indonesia berbicara dalam Pertemuan Kemitraan Parlemen Kawasan Asia Eropa. Hari ini, saya akan berbicara tentang Membangun Konektifitas dan Multilateralisme yang Efektif untuk Menghadapi tantangan Globalisasi," ujar Fadli Zon.

"Saya akan menyampaikan banyak pandangan tentang globalisasi. Globalisasi harus dikritisi" kata Fadli Zon.

Setelah Preparatory Meeting, dilanjutkan denganMeeting of the Drafting Committe untuk menpersiapkan Deklarasi The 9th Asia Europe Parliamentary Partnership Meeting. Dalam Drafting Committe, Fadli Zon menyampaikan poin deklarasi dari Indonesia.

Dalam sidang tersebut, Fadli akan menyampaikan bahwa sampai saat ini masih terjadi ketimpangan dan kesenjangan, baik antara negara-negara Asia dan Eropa, maupun di dalam masing-masing negara itu sendiri. Kita memerlukan kebijakan yang mendukung pertumbuhan yang terintegrasi, yang meliputi isu sosial, ekonomi, dan politik, termasuk alih teknologi antara kedua kawasan Asia dan Eropa. Hal ini untuk mengurangi ketimpangan yang ada" jelas Fadli Zon.

"Alhamdulillah, semua negara yang hadir menyambut baik poin deklarasi dari Indonesia. Hari ini, keseluruhan deklarasi yang berasal dari berbagai negara akan dibacakan menjadi satu kesatuan yang utuh," ujarnya.   (www.dpr.go.id)