Gubernur BI Ungkap Rahasia Penguatan Rupiah
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pada Maret 2016, menguat sebesar 3,96 persen secara year to date ke level Rp13.260. Penguatan tersebut, dikatakan lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Semakin derasnya aliran arus modal yang masuk ke berbagai instrumen keuangan dalam negeri menjadi salah satu penyebab utama. Tercatat sepanjang kuartal I-2016, arus modal yang masuk berada di kisaran angka US$4,9 miliar.
Bahkan, sampai dengan minggu ketiga di April 2016, arus modal yang masuk pun semakin bertambah. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, saat ditemui di Kompleks BI, Jumat 22 April 2016.
"Minggu ketiga April itu kira-kira Rp71 triliun. Itu lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang kira-kira di Rp50 triliun," kata Agus di Jakarta.
Menurutnya, derasnya aliran modal yang masuk tidak hanya disumbang oleh persepsi para investor yang menganggap perekonomian nasional sudah mulai membaik. Kontribusi dari dalam negeri pun tidak bisa begitu saja dilupakan.
"Kelihatan dari Indonesia, banyak korporasi yang melepas dolarnya, sehingga terjadi penguatan," ujar dia.
Meskipun posisi rupiah saat ini sudah bergerak menuju ke arah fundamental yang sebenarnya, mantan menteri keuangan tersebut menegaskan, akan tetap cermat dalam mengamati perkembangan ekonomi global, yang berpotensi memengaruhi stabilitasi nilai tukar. (asp)