Kadin Ajak Pengusaha Belgia Investasi di Indonesia
- Dokumentasi Kadin
VIVA.co.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak kalangan pelaku bisnis Belgia untuk meningkatkan dan menanamkan investasi di Indonesia.
Sebab, di bidang ekonomi, perdagangan, dan industri potensi Belgia sangat baik karena peranan negeri itu sebagai pusat teknologi di Eropa.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan dengan rasa optimisme, pihaknya akan bekerja keras untuk membantu pemerintah menjadikan investasi sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebab, saat ini Belgia menempati peringkat ke-27 dalam daftar investasi di Indonesia, dengan nilai sebesar US$132 juta.
“Meski investasi Belgia terbilang kecil dibandingkan Singapura, Tiongkok, dan Jepang, tapi ada komitmen Belgia untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Rosan, melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, 22 April 2016.
Rosan berada di Belgia untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangkaian kunjungan kerja ke negara Eropa, yakni Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda, pada 18-22 April 2016.
Rosan membawa sejumlah 41 delegasi bisnis dari sektor energi, industri, agribisnis, telekomunikasi, dan maritim.
Di Belgia, delegasi bisnis Indonesia juga menyertai Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Raja Phillipe. Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi secara eksplisit menjelaskan tentang peluang dan iklim investasi, serta kekhawatiran Indonesia terhadap langkah diskriminatif sejumlah negara Uni Eropa (UE) terhadap produk crude palm oil (CPO) asal Indonesia.
“Kunjungan Presiden Jokowi menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan kemitraan Indonesia dengan negara-negara Eropa di bidang industri, perdagangan, dan investasi. Presiden Jokowi sangat serius menggalang investasi dan memperjuangkan produk ekspor kita di Eropa,” katanya menambahkan.
Rosan menjelaskan, dalam pertemuan dengan kalangan dunia usaha Belgia, sejumlah pimpinan perusahaan juga telah menyatakan komitmennya menanamkan modalnya di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan itu bergerak di bidang pembangunan infrastruktur, transportasi, penyimpanan dan distribusi gas alam. Selain itu, terdapat juga perusahaan jasa logistik, multimedia, dan produksi alat berat crane.
Di sisi lain, Rosan mengungkapkan dukungan Kadin Indonesia dalam perundingan comprehensive economic partnership agreement (CEPA) dengan Uni Eropa, yang diharapkan rampung pada 2018.
“Indonesia sangat siap menerapkan CEPA. Kesiapan ini menjadi sinyal positif yang disampaikan kepada dunia internasional terkait peningkatan kompetensi dan keterbukaan ekonomi Indonesia.”
(mus)