Begini Sengitnya Penentuan Tarif Interkoneksi
- wisegeek.com
VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan perihal penentuan yang terus molor. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan belum ditemukan jalan tengah dari keinginan para operator telekomunikasi.
merupakan transaksi antaroperator yang memungkinkan terjadinya panggilan off-net atau antaroperator. Sementara tarif on net adalah tarif yang dibebankan pada penggunaan jaringan yang sama. Tarif off net dibebankan pada penggunaan lintas jaringan, misalnya, antaroperator. Sedangkan biaya interkoneksi ialah komponen yang dikeluarkan operator untuk melakukan panggilan lintas jaringan. Biaya ini salah satu komponen dalam menentukan tarif ritel selain margin, biaya pemasaran dan lainnya.
Rudiantara mengatakan buntunya keputusan soal karena ada operator yang menginginkan tarif turun banyak. Tetapi, di sisi lain ada juga operator yang menginginkan tarif turun sedikit. Hal itu yang menjadi titik alotnya dalam menentukan tarif interkoneksi para penyedia jasa telekomunikasi.
"Bukannya enggak mau turun. Ada yang turunnya enggak mau sedikit, ada yang maunya banyak. Tapi yang pasti turun," ujar dia ditemui awak media di Kantor Indosat Ooredoo, Jakarta, Kamis, 21 April 2016.
Rudiantara memastikan tarif interkoneksi tersebut akan turun di atas 10 persen. "Haruslah. Kalau kapannya tunggulah. (Kemungkinan) pada semester satu 2016 sudah bisa ditentukan tarif interkoneksinya," ungkap pria yang disapa Chief RA ini.
Skema tarif interkoneksi masih dalam penggodokan oleh Kementerian Kominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Awalnya bila sesuai jadwal, seharusnya tarif interkoneksi tuntas pada awal 2016. Namun, pro dan kontra pun menyelimuti proses perhitungan tersebut, sehingga molor sampai saat ini.