Dongkrak Turis Asing, PHRI Gandeng Citilink

Sejumlah wisatawan asing melihat pemandangan rumah tradisional di Desa Penglipuran, Bangli, Bali.
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan Citilink Indonesia, untuk program promosi pariwisata Indonesia. 

Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) itu dilakukan di sela Rapat Kerja Nasional I Tahun 2016 PHRI yang digelar di Nusa Dua, Bali.

Ketua Badan Pimpinan Pusat PHRI Haryadi Sukamdani menjelaskan, program kerja sama ini akan dimulai pada Juni mendatang. 

Pada saat itu, kata dia, wisatawan mancanegara dalam kondisi peak season. Sementara wisatawan domestiknya dalam kondisi low season, di mana tengah berlangsungnya bulan suci Ramadhan.

"Ini sesuatu yang menarik. Kami merencanakan sekitar 20 ribu kamar hotel per malam yang kami siapkan itu hampir satu bulan," kata Haryadi, Kamis, 21 April 2016. 

Pada saat itu, dia menjelaskan, Citilink akan terbang di 20 kota di Indonesia. Nantinya, program ini akan berjalan dua kali dalam setahun. 

"Jadi, satu tahun itu programnya dua kali. Pada saat low season itu programnya kami jalankan. Jadi, nanti sistem tandem. Tahun lalu kami bandling, tapi itu agak merepotkan secara teknis. Waktu itu, kami kerja sama dengan Garuda Indonesia," ungkapnya.

Citilink, menurut Haryadi, nantinya akan memberikan harga tiket termurah. Begitu juga dengan PHRI, akan memberikan harga hotel dan restoran termurah yang dimilikinya. 

"Insentifnya ada, yang termurah tadi itu. Kalau Citilink menargetkan kenaikan 30 persen jumlah kunjungan wisatawan, kami sementara yang disiapkan adalah 20 ribu kamar hotel per malam," papar dia.

Dia optimistis program kerja sama ini akan meraup keuntungan hingga Rp100 miliar. 

"Kalau di rata-rata Rp500 ribu, maka dalam satu bulan Rp100 miliar. Kami meyakini lebih dari 20 ribu, karena saat itu kan peak season untuk wisatawan mancanegara," katanya.

Menurut dia, program kerja sama ini dirancang untuk mendukung program pemerintah yang menargetkan 20 juta wisatawan pada 2019. 

"Strategisnya begini, target pemerintah itu eksekusinya swasta. Pemerintah hanya mencanangkan, melakukan promosi. Kami siapkan ini untuk mendukung program pemerintah," tegas Haryadi.