Kertas Produksi RI akan Membanjiri Pasar Eropa
- VIVAnews/Syahid Latif
VIVA.co.id – Raksasa produsen kertas Indonesia, APRIL Group menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Roxcel Group senilai US$15 juta. Komitmen tersebut merupakan bagian dari kegiatan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke London, Inggris beberapa hari ini.
Managing Director APRIL Group Tony Wenas memaparkan, saat penandatanganan, Roxcel Group diwakili Chief Executive Officer (CEO), Helmut F Gruber di Hotel Mandarin Oriental Hyde Park, London, kemarin, Rabu 20 April 2016.
Menurut Tony Wenas, keterlibatan APRIL Group dalam kunjungan kerja Presiden ke Eropa serta penandatanganan MoU dengan industri kertas raksasa Eropa tersebut, menunjukkan bahwa industri pulp dan kertas saat ini telah menjadi industri prioritas pemerintah yang mendapat kepercayaan internasional.
"Pasar Eropa berkomitmen meningkatkan permintaan secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan. Mereka (Pasar Eropa) sangat percaya bahwa Hutan Tanaman Industri Indonesia telah dikelola secara lestari dan bertanggung jawab," kata Tony Wenas di London dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVA.co.id, Kamis 21 April 2016.
Menurut Tony Wenas, kepercayaan tersebut akan semakin memperkuat penetrasi pasar ekspor APRIL ke Eropa. Apalagi, PaperOne, salah satu produk unggulan APRIL Group telah menjadi pionir teknologi Nano yang mendunia.
Saat ini PaperOne telah diekspor ke-75 negara dengan fokus pasar ke Asia, Pasifik, Australia dan Tiongkok.
"Teknologi ini mampu menjaga tinta di permukaan kertas dan menghasilkan produk cetakan dengan tampilan berbagai warna yang lebih jelas," kata Tony Wenas.
Untuk meningkatkan ekspor kertas, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) anak usaha dari APRIL Group juga telah membangun pabrik kertas Paper Machine (PM) tiga di Pangkalan Kerinci, Pelalawan Riau.
"Pembangunan Paper Machine tiga senilai Rp4 triliun dan ditargetkan selesai September 2016." tambahnya.
Tony Wenas menjelaskan, Paper Machine tiga akan memiliki kapasitas produksi 250 ribu ton per tahun. Dan 75 persen hasil produksi pabrik tersebut akan diekspor ke beberapa negara.
Ekspansi mesin baru ini menjadikan RAPP sebagai perusahaan kertas nasional pertama yang mampu memproduksi kertas dengan kecepatan 1,4 km per menit berupa high grade digital paper.
Pabrik tersebut, kata Tony Wenas akan memberikan multiplier efek yang mampu menciptakan lapangan kerja kepada lebih dari 5.000 orang tenaga kerja langsung dan 90 ribu orang tenaga kerja tidak langsung.
Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian mencatat, kapasitas terpasang industri pulp dan kertas nasional masing-masing sebesar 7,93 juta ton per tahun untuk pulp dan 12,98 juta ton per tahun untuk kertas dengan realisasi produksi 6,4 juta ton per tahun untuk pulp dan 10,4 ton per tahun untuk kertas.
Pencapaian tersebut menempatkan Indonesia menjadi produsen pulp dan kertas terkemuka di dunia, yakni peringkat sembilan untuk industri pulp dan peringkat keenam untuk industri kertas, sementara di Asia menempati peringkat ketiga untuk industri pulp maupun kertas.