Dinosaurus Punah Bukan karena Asteroid
- LATimes
VIVA.co.id – Sebuah studi terbaru menunjukkan jika ternyata dinosaurus tidak punah karena hantaman asteroid. Malah disebutkan jika hewan raksasa itu punah jutaan tahun sebelum asteroid menghantam bumi.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal PNAS. Dalam laporan tersebut, peneliti mengaku telah memeriksa sisa-sisa fosil dinosaurus dan memprediksi titik ketika mereka muncul 231 juta tahun lalu sampai punah.
Dilansir melalui BBC, Selasa, 19 April 2016, peneliti memprediksi jika dinosaurus tumbuh dengan pesat di awal kemunculannya. Namun pertumbuhan itu mulai melambat sekitar 160 juta tahun lalu, dan mulai mengalami penurunan jumlah populasi sekitar 120 tahun lalu.
"Meskipun teori mengatakan jika mereka punah karena dihantam asteroid, namun kenyataannya mereka telah mengalami kepunahan sekitar 50 juta tahun lalu, sebelum asteroid datang," ujar Dr Manabu Sakamoto, palaeontolog dari University of Reading.
Menurut Sakamoto, dinosaurus berleher panjang, sauropod, mengalami kepunahan yang pesat. Sedangkan jenis theropods, termasuk Tyrannosaurus rex, punah secara lebih lambat.
Hasil temuan ini hampir sama dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa dinosaurus telah punah, jauh sebelum asteroid bertabrakan dengan bumi. Studi yang dipublikasi dua tahun itu menunjukkan ada beberapa spesies dinosaurus yang sudah lebih dulu punah, beberapa juta tahun sebelum dampak asteroid muncul.
Sayangnya, tidak ada yang tahu penyebab dinosaurus mengalami kepunahan populasi secara perlahan. Namun banyak yang meyakini jika kepunahan itu disebabkan ketidakmampuan dinosaurus dalam beradaptasi dengan lingkungan bumi yang mulai berubah.
Kondisi Bumi yang Sempurna
Dijelaskan beberapa temuan, kondisi bumi pada 230 juta tahun lalu itu dianggap sempurna bagi kehidupan dinosaurus. Kala itu, bumi masih sangat hangat dan subur, dari kutub sampai khatulistiwa.
Namun lama kelamaan, iklim bumi mulai mendingin dan permukaan air laut naik. Dinosaurus kemungkinan mulai mengalami tekanan terhadap evolusi bumi itu.
Dinosaurus dan mamalia kemungkinan berevolusi pada waktu yang bersamaan, namun spesies mereka sebelumnya mendominasi permukaan tanah selama lebih dari 100 juta tahun.
"Iklim dunia memang semakin lama semakin dingin. Dinosaurus bergantung pada iklim yang hangat, sedangkan mamalia lebih suka berada di iklim yang dingin," kata Prof Mike Benton dari Bristol University. (one)