Laporan IEA Bikin Harga Minyak Kian Tergelincir
VIVA.co.id – Harga minyak ditutup lebih rendah setelah sempat mengalami gejolak sebagai imbas dari laporan Badan Energi Internasional.
Selain itu masih ada keraguan bahwa pertemuan produsen minyak yang akan berlangsung pada Minggu di Doha tidak akan mampu berbuat banyak menjaga keseimbangan stok terhadap permintaan minyak.
Dilansir dari Reuters, Jumat 15 April 2016, menurut para pedagang aktivitas di pasar menjadi tidak jelas karena ketidakpastian menjelang pertemuan produsen utama termasuk eksportir besar Arab Saudi dan Rusia di Doha, Qatar.
Mereka diharapkan akan menyelesaikan kesepakatan yang telah dimulai pada Februari agar membekukan produksi minyak, yang bertujuan untuk meningkatkan harga minyak.
Harga minyak mentah patokan dunia, Brent LCOc1 ditutup turun 34 sen menjadi US$43,84 per barel sementara minyak mentah AS mengakhiri sesi turun 26 sen menjadi US$41,50.
Iternational Energy Agency (IEA), yang mengkoordinasi kebijakan energi negara-negara industri, memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan global untuk 2016 dari bulan lalu menjadi 1,16 juta barel per hari (bph).
Banyak analis setuju dan berpikir pedagang bisa kecewa setelah pertemuan.
"Saya pikir pasar benar-benar melihat ke depan untuk Doha," kata Michael Tran, direktur strategi energi di RBC Capital Markets, New York.