Pasar Saham Menguat, Emas Tak Berkilau
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Menguatnya pasar saham dan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) memicu turunnya harga emas, setelah tiga pekan berada di puncak tertinggi. Investor mulai beralih ke aset berisiko, setelah munculnya laporan data ekonomi China.
Dilansir dari CNBC, Kamis 14 April 2016, harga emas turun satu persen menjadi US$1.242,91 per ons.
Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun satu persen menjadi US$1.248,30, dan terakhir diperdagangkan turun 1,28 persen pada US$1.244,80.
"Ekuitas menguat dan dolar yang relatif kuat telah menempatkan beberapa tekanan pada emas," kata Kepala Perdagangan MKS, Afshin Nabavi.
Di antara logam mulia lainnya, harga perak berjangka naik 0,23 persen ke level US$16,26 per ons. Platinum berjangka menguat 0,1 persen pada US$1.001 per ounce, dan paladium berjangka tidak berubah di level US$544,15 per ons.
Emas domestik
Sementara itu, harga emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Aneka Tambang (Antam) hari ini turun Rp4.000, dari Rp572 ribu per gram menjadi Rp568 ribu.
Adapun untuk pembelian kembali (buyback) juga turun Rp2.000 dari Rp522 ribu menjadi Rp520 ribu per gram.
Berikut daftar harga emas Antam berdasarkan pecahan terkecil hingga terbesar hari ini dilansir dari laman logammulia, Kamis 14 April 2016.
Harga emas lima gram dijual Rp2,69 juta, 10 gram Rp5,34 juta, 25 gram Rp13,27 juta, 50 gram Rp26,5 juta, 100 gram Rp52,95 juta, 250 gram Rp132,25 juta, dan 500 gram Rp264,30 juta.
Untuk produk Batik all series, Antam menetapkan harga emas 10 gram senilai Rp5,79 juta dan harga emas 20 gram Rp11,185 juta.
Selanjutnya, harga emas batangan kemasan Natal dua dan lima gram masing-masing Rp1,12 juta dan Rp2,72 juta. Bagi pembelian langsung di kantor Antam, semua ukuran emas masih tersedia.