Daerah Ini Tanpa Burung dan Lebah, Apa Jadinya?
- Pixabay
VIVA.co.id - Peneliti telah menemukan lokasi yang tergolong unik. Sebuah daratan pulau tanpa adanya burung dan lebah. Wilayah tersebut yaitu Pulau Macquairie, yang terletak di antara Selandia Baru dan Antartika.
Hasil riset peneliti di pulau tersebut menunjukkan bagaimana ekosistem sebuah wilayah tanpa adanya penyerbukan burung dan lebah. Dikutip dari The Age, Selasa 12 April 2016, teori yang diyakini menunjukkan tanpa adanya lebah, maka beberapa rantai produksi makanan akan goyah.
Salah satu ilmuwan RMIT University, Australia, Adrian Dyer menjelaskan, peneliti telah menghabiskan waktu lebih dari 20 tahun untuk mempelajari lingkungan tanpa lebah. Untuk menemukan lokasi tempat unik itu, peneliti harus menjelajahi tempat-tempat di sudut penjuru dunia yang terpencil.
Dari studi mereka, ada temuan unik yang didapat atas pulau tersebut.
Pada pulau tersebut warna tanaman dan tumbuhan yang ada hanya satu, yakni hijau. Berbeda dengan daerah normal lainnya yang tumbuhannya dan bunga tanaman muncul dengan beragam warna.
Terkait munculnya satu warna ini, dikarenakan hewan penyerbuk yang ada hanyalah lalat. Diketahui lalat punya sistem penglihatan warna yang berbeda dengan preferensi burung dan lebah.
Dyer mengatakan, kekuatan penyerbuk yang dibawa lalat memengaruhi mekar tanaman berbunga. Dalam pandangan manusia, hasil pengaruh lalat hanya akan berwarna hijau pucat, tapi sejatinya warna favorit lalat adalah kuning.
Memang di pulau tersebut terdapat burung, namun yang ada hanyalah burung laut, bukan burung daratan. Jadi, tidak ada burung yang menghinggapi bunga untuk mengambil madu bunga.
Sang ilmuwan tersebut mengatakan sebuah wilayah tanpa burung dan lebah sebagai hewan penyerbuk adalah penting. Sebab, selama ini turunnya jumlah populasi lebah secara global itu belum diketahui penyebabnya. Sementara itu, keberadaan lebah penting bagi produksi makanan dan sektor pertanian.
"Jika tak punya burung dan lebah dan tergantung pada lalat sebagai penyerbuk, kita mungkin telah berpikir tentang bunga yang terlihat berbeda hasil rekayasa genetika," tutur Dyer.
Meski di pulau tersebut terbatas dalam warna tumbuhan dan tanaman, studi pakar ekologi RMIT University menemukan setidaknya beragam tanaman bunga, yaitu enam keluarga tanaman yang ditemukan di Australia dan Selandia Baru. Salah satu tanaman yang dimaksud yaitu anggrek.