CIA Memanen DNA Manusia Pakai Produk Kecantikan

Lobi markas CIA di McLean, negara bagian Virginia, Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Larry Downing/Files

VIVA.co.id - Central Intelligence Agency (CIA) punya cara unik dalam mengumpulkan data DNA manusia di dunia. Badan intelijen itu memanfaatkan produk perawatan kulit untuk bisa memanen data DNA manusia.

Dikutip dari International Business Times, Senin 11 April 2016, untuk mengumpulkan data tersebut, CIA memanfaatkan organisasi modal ventura bentukannya, In-Q-Tel. Badan ventura itu akan mendanai perusahaan produk kecantikan bernama Skincential Sciences.

CIA tertarik untuk menggandeng Skincential Sciences, karena perusahaan ini telah mematenkan teknologi yang mengumpulkan DNA manusia tanpa rasa sakit. Salah satu produk perawatan kecantikan andalan perusahaan itu adalah Clearista.

Metode mengekstrak DNA perusahaan ini memang tidak melukai dan sangat sederhana. Prosesnya hanya membutuhkan air, sedikit kuas dan detergen jenis tertentu. Namun, badan milik CIA itu masih irit berbicara terkait kerja sama dengan CIA tersebut.

"Saya tak bisa mengungkapkan bagaimana tiap orang bekerja dengan In-Q-Tel, tapi mereka sangat tertarik melakukan hal yang murni ilmiah," kata Chief Executive Officer (CEO) Skincential Sciences, Russ Lebovitz. 

Bos Skincential Sciences itu menegaskan tidak peduli dengan apa yang bisa didapatkan dari kulit manusia dalam kerja sama itu.

"Jika ada sesuatu yang terkubur di dalam permukaan (kulit), itu bukan bagian dari kami dan saya tidak peduli secara langsung. Mereka tertarik dalam hal ini agar bisa mendapatkan akses yang mudah ke dalam penanda biologi," kata dia.

Selain memasarkan prosedur yang aman dan nyaman untuk memulihkan kulit agar lebih muda, perusahaan tersebut juga menggunakan cara efektif untuk mendapatkan informasi biokimia manusia.

Riwayat In-Q-Tel

In-Q-Tel didirikan pada 1999 oleh Direktur CIA George Tenet. Tujuan pendiriannya yaitu untuk mengumpulkan komunitas intelijen dengan teknologi terbaru. Soal nama, diambil dari karakter fiksi Q, yang mengembangkan perangkat canggih dalam film James Bond.

Mantan penasihat umum CIA, Jeffrey Smith dalam wawancara pernah membeberkan mengenai operasi In-Q-Tel.

"Kami benar-benar memerlukan sesuatu yang telah menarik khalayak yang lebih luas, sungguh-sungguh," ujar dia saat diwawancara NPR.

Dalam keterangannya, In-Q-Tel menggambarkan mereka sebagai organisasi non profit yang menjembatani kesenjangan antara teknologi yang diperlukan komunitas intelijen AS dan inovasi komersial.

Nyaris semua investasi In-Q-Tel dijaga rapat dan menyatakan sejak lama tertarik menyokong teknologi yang terkait dengan satelit, diagnosa genetik hingga riset intelijen psikologi manusia.