Sepekan Lebih Listrik Nias Padam, Ini Upaya PLN
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Sudah lebih dari sepekan warga Nias, Sumatera Utara, mengalami pemadaman listrik karena dua pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sewa 2x10 megawatt (MW) di Moawo berhenti beroperasi pada Jumat 1 April 2016.
Dalam upaya mengatasi krisis listrik Nias, PT Perusahaan Listrik negara (PLN) terus berusaha mendatangkan genset-genset dari berbagai daerah, seperti dari Aceh, Sumatera Barat, Siantar, bahkan dari Jakarta. PLN juga mengerahkan tenaga sukarelawan teknis dan non teknis PLN dari luar untuk pengoperasian genset.
"PLN berusaha sekuat tenaga dalam mengembalikan situasi kelistrikan di Nias. Oleh karena itu tentu dibutuhkan banyak sekali tenaga tambahan agar dapat mempercepat prosesnya," ujar Senior Manager Public Relations, Agung Murdifi, dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Minggu 10 April 2016.
Sebanyak 10 genset dengan total daya sebesar 1.296 kilo watt (kW) telah tiba di PLN Area Gunung Sitoli, Kepulauan Nias, Sabtu 9 April 2016. Sebanyak 10 genset ini turut menambah daya mampu di Pulau Nias menjadi sekitar 8,648 MW.
Daya mampu ini juga dipasok dari PLTD Moawo (1,8 MW), PLTD Teluk Dalam (4,2 MW), dan 22 unit genset tambahan yang berasal dari Sumatera Utara dan Nias. Sebanyak 22 unit genset ini diutamakan untuk menyuplai tempat-tempat pelayanan masyarakat, seperti kantor PDAM, kantor pengadilan dan kejaksaan, kantor polres, lembaga pemasyarakatan, rumah sakit, sekolah, dan kantor pemerintah.
PLN juga telah mengirim 12 MW mesin genset yang dikirim dari Langsa, Aceh. Genset saat ini masih dalam perjalanan menuju Sibolga. 16 unit mesin yang dibawa oleh 23 kontainer ini rencananya ditempatkan di Desa Idanoi, Gunung Sitoli, Kepulauan Nias.
Sebagai solusi jangka panjang, PLN bekerja sama dengan PLN Batam B’Right, sebagai perusahaan listrik swasta, akan membangun pusat listrik mesin gas (PLTMG) 25 MW di Desa Idanoi, Gunung Sitoli. Dengan upaya ini, diharapkan kondisi kelistrikan di Nias bisa terpenuhi.