Komisi IV Apreasi Kementan Hasilkan Benih dan Teknologi
VIVA.co.id – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bersama Komisi IV DPR RI menggelar panen padi sawah irigasi potensi hasil tinggi melalui demonstrasi area (dem-area) teknologi jajar legowo super di Desa Karanggetas, Kecamatan Bangodua, Indramayu. Dem-area teknologi jajar legowo super merupakan teknologi Balitbangtan untuk meningkatkan produksi padi di lahan 50 hektare (ha).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, teknologi jajar legowo terbukti mampu meningkatkan hasil 15 hingga 20 persen. Implementasi pengembangan model ini dilakukan dalam bentuk dem-area, dengan tujuan memverifikasi keunggulan inovasi yang diterapkan.
Pada 2015-2019, Kementan menargetkan produksi padi harus meningkat 2,21 persen per tahun, jagung 5,57 persen per tahun, dan kedelai 60,81 persen per tahun.
"Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi padi 76,23 juta ton atau naik 1,65 persen dari 2015," ujar Amran dalam sambutannya yang dibacakan Muhamad Syakir di lokasi panen di Desa Karanggetas, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Kamis 7 April 2016.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron menyampaikan apreasi pada Kementan yang mampu menghasilkan benih dan teknologi berproduksi tinggi, serta berbagai upaya peningkatan kesejahteraan petani. Hal ini perlu didorong agar dapat diterapkan di berbagai daerah.
"Adanya peningkatan produksi, maka negara akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani," ujar Herman.
Namun, lanjut Herman, pemerintah harus secepatnya memformulasikan Harga Pembelian Pemerintah akan Gabah. Sebab, berkaitan dengan nasib dan kesejahteraan petani ke depan.
Berdasarkan hasil panen ubinan yang dilakulan BPS Indramayu bersama Balitbangtan, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Indramayu, UPTD Kecamatan Bangodua, TNI dari Koramil Bangodua, dan Gapoktan perserta dem-area, sebanyak empat dari lima varietas unggul baru yang ditanam di dem-area terbukti menunjukan produktivitas tinggi dibandingkan produktivitas rata-rata di luar dem-area, yakni 14,7 ton per ha dari sebelumnya 7 ton per ha. (Web)