Menanti Kejutan Jepang di Planet Venus

Ilustrasi pesawat Akatsuki menuju ke Venus
Sumber :
  • www.nationalgeographic.com/Akihiro Ikeshita/JAXA

VIVA.co.id - Pesawat antariksa Badan Antariksa Jepang (JAXA) khusus untuk mengorbit Venus, Akatsuki, diharapkan memberikan kejutan sains di Planet Venus. Peneliti JAXA menanti momentum tersebut sebab pesawat Jepang sempat mengalami masalah untuk menjalankan misi pengamatan di planet tetangga Bumi itu.

"Akatsuki telah menjalani pengujian perfoma pengamatan dengan mengaktifkan instrumen di atas pesawat satu per satu," jelas pejabat JAXA dikutip dari Space, Kamis 7 April 2016.

 

Pejabat tersebut menjelaskan proses pengaktifan instrumen di pesawat tersebut berjalan secara normal dan mereka mengatakan telah sukses melaksanakan pengamatan yang dianggap sebagai keberhasilan awal. Rencananya, misi eksplorasi reguler akan dilaksanakan pada bulan ini.

"Kami akan menuju operasi rutin pada pertengahan April ini," jelas pejabat JAXA.

Selama beberapa bulan terakhir, pesawat Akatsuki telah menjalani orbit ke Venus. JAXA menetapkan, mereka menginginkan pesawat Akatsuki bisa mengorbit sembilan hari ke planet tersebut, dengan jarak 310 ribu kilometer pada saat operasi rutin dimulai.

Pesawat Akatsuki dirancang untuk mempelajari awan, cuaca, dan atmosfer Venus secara lebih dekat dengan menggunakan enam instrumen berbeda. Pengamatan pesawat itu akan membantu peneliti lebih baik dalam memahami bagaimana Venus yang mirip dengan Bumi pada miliaran tahun lalu tapi kemudian berubah menjadi panas dan tidak layak untuk dihuni.

Diketahui pesawat Akatsuki pertama kali diluncurkan pada Mei 2010 dengan misi untuk mempelajari atmosfer Venus. Sayangnya, pada upaya orbit Desember lima tahun lalu itu, pesawat mengalami masalah kegagalaan manuver saat orbit. Kegagalan tahap pertama itu disebabkan karena kegagalan salah satu mesin pesawat.

Selanjutnya dalam lima tahun berikutnya, JAXA melakukan serangkaian perbaikan dan akhirnya pada 9 Desember, pesawat tersebut telah dikonfirmasi bisa mengorbit Venus.

Peneliti sebelumnya mengaku awalnya khawatir pesawat akan mengalami kerusakan instrumen karena panas matahari, saat masuk ke orbit planet.

Untuk selanjutnya, sistem pesawat akan dimunculkan untuk menguji tiga dari instrumen pesawat. Hal ini untuk memastikan instrumen bekerja dengan baik. Sebelumnya, usai memastikan semua instrumen berjalan dengan baik, pesawat akan melakukan pengamatan awal terhadap Venus dalam tiga bulan.

Pada saat yang sama, Akatsuki akan bermanuver dalam periode sembilan hari dan menjauh pada jarak 310 ribu kilometer.